Jakarta (ANTARA) - KBRI Seoul meningkatkan upaya perlindungan WNI di Korea Selatan yang berjumlah 37.043 orang, dalam menghadapi wabah virus corona atau COVID-19 yang merebak di negara itu, demikian dinyatakan KBRI di situsnya, Selasa.
Lonjakan jumlah orang yang terpapar virus tersebut membuat sebagian masyarakat ikut panik, terutama setelah pemerintah Korsel meningkatkan status kewaspadaan menjadi red alert dan menetapkan wilayah Daegu dan Gyeongsangbuk-do sebagai zona perawatan khusus karena lonjakan angka tersebut.
Baca juga: Tangkal dampak wabah virus Corona, Pemerintah diskon tiket pesawat 30 persen
Dalam menyikapi perkembangan itu, KBRI Seoul terus menyebarkan berbagai informasi penting mengenai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan virus COVID-19.
Upaya tersebut dilakukan secara langsung maupun dengan berkoordinasi dengan simpul-simpul dan tokoh masyarakat mitra KBRI, paguyuban kedaerahan, mahasiswa, juga kelompok keagamaan seperti Jamaah Masjid Indonesia dan Jamaat Gereja Indonesia.
KBRI juga secara langsung menelepon sebagian mahasiswa dan masyarakat Indonesia lainnya di daerah yang terdampak paling parah, yaitu di Daegu dan Gyeongsangbuk-do. Kontak dijalin untuk mengetahui secara langsung keadaan mereka, ketersediaan makanan, dan masker kesehatan.
Melalui kerja sama dengan berbagai instansi, termasuk BNI 46, kedutaan Indonesia membagikan masker kesehatan gratis terutama ke berbagai daerah yang terkena dampak paling parah.
Koordinasi juga dilakukan dengan berbagai otoritas terkait di Korsel maupun pemerintah pusat di Tanah Air dalam menjalankan langkah-langkah pencegahan.
"Saya percaya bahwa pemerintah Korea Selatan mampu menangani wabah ini. Hal tersebut ditunjukkan dengan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap langkah-langkah penanganan pemerintah Korsel," kata Duta Besar RI untuk Korea Selatan Umar Hadi dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
"Saya terus mengimbau agar masyarakat tetap tenang, selalu mengikuti perkembangan melalui sumber-sumber terpercaya dan juga berbagai imbauan melalui media sosial KBRI Seoul," ia menambahkan.
Dalam beberapa hari terakhir, hotline KBRI selalu menjadi nomor rujukan masyarakat Indonesia di Korsel. Berbagai kekhawatiran masyarakat terus dialamatkan, mulai dari ketersediaan masker, kondisi terkini di berbagai wilayah, hingga gejala COVID-19 dan informasi soal rumah sakit rujukan.
Hotline KBRI Seoul pada nomor +82-10-5394-2546 aktif 24 jam, tujuh hari dalam sepekan.
Hingga 25 Februari 2020, Korsel telah melaporkan 977 kasus terbaru COVID-19. Angka merupakan jumlah tertinggi di luar China, negara yang menjadi pusat penyebaran virus.
Baca juga: Mengerikan, kasus virus corona di China sudah mencapai 78.064 dengan 2.715 orang meninggal
Baca juga: Adanya kekhawatiran virus corona, Konser Kim Jae-joong di Jakarta ditunda
Pewarta : Yashinta Difa Pramudyani
Berita Lainnya
Wapres Ma'ruf Amin minta koordinasi penurunan stunting hingga tingkat bawah
24 February 2023 13:37 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo minta KPU petakan TPS yang tak punya akses internet
02 November 2020 15:02 WIB
Kasus virus corona di luar China naik hampir 11.000 dalam 24 jam terakhir
16 March 2020 14:48 WIB
Kepala Bappenas paparkan hasil terkini capaian dan target pembangunan nasional
12 November 2024 16:27 WIB
Jubir UNIFIL Andrea Tenenti sebut situasi terkini di Lebanon paling menantang sejak 2006
19 October 2024 12:06 WIB
Berita unggulan terkini, Prancis kalah dari Spayol hingga semua pusat kesehatan di Gaza lumpuh
10 July 2024 9:54 WIB
Pimpinan MPR bertemu Amien Rais bahas situasi politik dan demokrasi terkini di Indonesia
05 June 2024 15:11 WIB