Bogor (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memerintahkan para menteri agar memberikan penjelasan yang tepat kepada masyarakat agar tidak panik dalam menghadapi penyebaran virus corona.
"Kita semuannya saya minta untuk mengambil langkah-langkah perlindungan dan pencegahan dan juga memberikan pengertian kepada seluruh masyarakat, seluruh rakyat di mana pun berada agar tidak perlu panik," kata Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa.
Baca juga: Hong Kong laporkan kematian pertama akibat wabah virus corona
Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut saat memimpin rapat terbatas dengan topik "Kesiapan Menghadapi Dampak Virus Corona" yang dihadiri oleh para menteri kabinet Indonesia Maju.
"Karena kita telah mengambil langkah-langkah yang tegas mulai dari pemberlakuan protokol kesehatan, kemudian tidak mengizinkan semua pendatang yang tiba dari China daratan atau sudah berada di sana selama 14 hari untuk masuk dan transit di Indonesia," ujar Presiden menambahkan.
Kebijakan lainnya adalah penghentian sementara fasilitas bebas visa dan visa on arrival bagi warga negara China.
"Sekali lagi, keputusan itu harus diambil dalam rangka melindungi seluruh rakyat Indonesia di Tanah Air dari penyebaran virus corona," ungkap Presiden.
Presiden pun menyatakan bahwa pemerintah dengan tegas telah melakukan upaya perlindungan WNI yang berada di China dengan melakukan evakuasi terhadap WNI yang berada di kota Wuhan, provinsi Hubei dan saat ini masih diobservasi di Natuna.
Kota Wuhan di provinsi Hubei, China menjadi pusat penyebaran virus corona tipe baru. Virus yang menyebabkan penderitanya mengalami pneumonia itu pertama ditemukan di Wuhan pada Desember 2019. Pemerintah China lalu mengarantina provinsi Hubei.
Kini di seluruh dunia ada 17.845 kasus positif virus corona tipe baru dengan jumlah korban meninggal 362 orang.
Pada Minggu (2/2), pemerintah Indonesia juga sudah mengevakuasi 237 WNI yang tinggal provinsi Hubei dan satu WNA yang merupakan suami dari seorang WNI, serta 5 orang anggota Tim Aju KBRI Beijing.
Sebelum kembali ke rumah masing-masing, mereka ditempatkan lebih dulu di Pulau Natuna, kepulauan Riau untuk diobservasi selama 14 hari di RS TNI Terintegrasi Tingkat III Pangkalan TNI AU Raden Sadjad yang disiapkan oleh Kementerian Kesehatan, TNI, dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Baca juga: Apa bedanya gejala virus corona baru atau 2019-nCoV dengan batuk dan pilek biasa?
Baca juga: Seluruh WNI yang dipulangkan dari China di Natuna sehat sudah ada yang kuliah
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Berita Lainnya
Menag akan batasi perjalanan dinas seluruh jajarannya
15 November 2024 17:12 WIB
PLN dorong mahasiswa perguruan tinggi di Riau berinovasi kembangkan teknologi kendaraan listrik
15 November 2024 16:49 WIB
Rasa autentik rempah khas Indonesia di Vientiane, Laos
15 November 2024 16:15 WIB
Presiden Prabowo sampaikan tekad Indonesia lakukan hilirisasi sumber daya
15 November 2024 15:25 WIB
Reses DPD RI ke Riau, harapkan BRK Syariah terus berkontribusi bagi masyarakat
15 November 2024 14:58 WIB
Erupsi Gunung Lewotobi, 29.323 penumpang di Soetta batal terbang
15 November 2024 14:42 WIB
PPN 12 persen, ekonom minta pemerintah agar buat kebijakan pro daya beli
15 November 2024 14:16 WIB
Dekranasda Riau gelar lomba motif tenun dan batik khas Riau, ini pesan Zuliana Rahman Hadi
15 November 2024 14:10 WIB