Tiga rumah terbakar diduga akibat dari mengusir nyamuk dengan cara ini

id Berita hari ini, berita riau terkini, berita riau antara,kebakaran rumah

Tiga rumah terbakar diduga akibat dari mengusir nyamuk dengan cara ini

Warga dan polisi memadamkan kebakaran yang menghanguskan tiga rumah di Desa Tangar Kecamatan Mentaya Hulu, Kamis (30/1/2020). (ANTARA/HO-Polsek Mentaya Hulu)

Sampit (ANTARA) - Kebakaran menghanguskan tiga rumah Desa Tangar Kecamatan Mentaya Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah diduga dipicu sisa api dari kardus bekas telur yang dibakar untuk mengusir nyamuk.

"Asal api diperkirakan dari nyala api kardus bekas sap telur yang dibakar untuk mengusir nyamuk di dalam rumah. Tapi ini masih kami selidiki secara mendalam," kata Kapolres AKBP Mohammad Rommel melalui Kapolsek Mentaya Hulu Ipda Affandi Winata dihubungi dari Sampit, Kamis.

Baca juga: Tiga rumah di Kapuas, Kalteng hangus dilalap sijago merah dalam sekejap

Kebakaran terjadi sekitar pukul 05.00 WIB di desa yang bisa ditempuh dengan perjalanan sekitar tiga jam dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur tersebut.

Tiga rumah yang terbakar adalah milik Rudianto, Toton dan Sengseng. Saat kejadian, hanya rumah Toton yang ada penghuninya, sedangkan rumah Sengseng tidak ditempati karena dia kini di Sampit, sementara rumah Rudianto juga sedang kosong karena sedang bekerja.

Kebakaran itu awalnya diketahui oleh Toton yang melihat api membakar rumah Rudianto. Dia langsung berteriak meminta bantuan warga dan menyelamatkan diri.

Rumah yang terbuat dari kayu membuat api dengan cepat membesar. Api kemudian dengan cepat menjalar ke rumah Sengseng dan Toton karena jarak antara rumah mereka hanya sekitar dua meter.

Warga bersama polisi bersama-sama berusaha memadamkan api, namun api terus membesar. Upaya pemadaman hanya bisa dilakukan dengan peralatan seadanya. Api akhirnya menghanguskan ketiga rumah tersebut dan nyaris meratakannya dengan tanah.

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut namun total kerugian materi yang diderita korban mencapai Rp250 juta karena banyak barang yang tidak sempat diselamatkan.

Usai kejadian, polisi memasang garis pembatas untuk kepentingan penyelidikan. Polisi masih meminta keterangan sejumlah saksi untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran tersebut.

"Kami masih mengumpulkan bahan dan keterangan untuk menyelidiki kejadian ini. Kami mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan agar tidak terjadi musibah kebakaran," demikian Affandi.

Baca juga: Satu keluarga termasuk anak kelas 4 SD dilaporkan tewas dalam kebakaran rumah di Sekadau

Baca juga: Bakar 1,5 hektare lahan saudaranya, dua orang diamankan polisi Sungai Apit


Pewarta : Norjani