Panen ubi kayu di Kandis, Bupati Siak: lebih untung dari sawit

id ubi kayu,bupati siak,pertanian riau,berita riau antara,berita riau terbaru

Panen ubi kayu di Kandis, Bupati Siak: lebih untung dari sawit

Bupati Siak, Alfedri mencabut ubi kayu di Kampung Rantau, Kecamatan Kandis.(ANTARA/HO-Pemkab Siak)

SIAK, (ANTARA) - Bupati Siak Alfedri bersama kelompok Tani memanen ubi kayu pada lahan seluas dua hektar milik warga di Kampung Rantau, Kecamatan Kandis danmenilai hasilnya cukup memuaskan, bahkan lebih menguntungkan ketimbang sawit.

"Tadi dihitung tiap-tiap satu hektar ditanam 10 ribu batang. Jika satu batang menghasil 10 kilogram maka total hasil panennya 100.000 kg. Kalau harga per kgnya Rp1000, maka hasilnya jadi Rp100 juta. Ini jelas sangat menguntungkan" kata Alfedri, Rabu.

Ia menjelaskan, dalam waktu 8-9 bulan ubi kayu itu sudah bisa dipanen. Oleh karena itu Alfedri mengajak masyarakat untuk bisa memanfaatkan lahan kosong dengan menanam ubi kayu, ubi gajah, bawang merah ataupun usaha peternakan.

Maka dari itu juga pemerintah menghimbau penghulu atau kepala desa mengoptimalkan penggunaan dana kampung untuk pemberdayaan masyarakat dan ekonomi kerakyatan. Dana kampung itu katanya bisa digunakan untuk membantu kelompok tani ataupun peternakan serta pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Di samping itu dirinya mendorong masyarakat agar memanfaatkan lahan tidur atau lahan kosong untuk ditanami sayuran ataupun tanaman yang bermanfaat lainnya. Menurutnya, hasil sayuran atau buah-buahan yang ditanam tidak hanya berdampak pada pemanfaatkan lahan namun juga meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat tersebut.

Penghulu Rantau Bertuah Darbi mengatakan, tanaman ubi tersebut digalakkan karena adanya pabrik tapioka di Kandis. Jika uji coba ini berhasil maka usaha tersebut akan diteruskan kepada kelompok tani yang lain melalui dana desa.

"Jika ini berhasil, kami akan mengajak kelompok masyarakat yang lain untuk melakukan hal yang sama. Cuma, mereka harus membuat pengajuan dan membentuk kelompok tani terlebih dahulu," ucapnya.

Baca juga: Jaga Bhumi Jaga Wiyata edukasi murid SD di Perawang peduli lingkungan

Baca juga: Festival Kota Pusaka Nusantara di Siak datangkan UNESCO dan Wali Kota Eropa