50 tentara AS alami gegar otak parah pascaserangan Iran

id Berita hari ini, berita riau terkini, berita riau antara,iran

50 tentara AS alami gegar otak parah pascaserangan Iran

Tangkapan layar akun Facebook yang mengatakan tentara Amerika terluka akibat serangan dari pasukan Iran (Facebook)

Washington (ANTARA) - Pentagon mengatakan, Selasa (28/1), 50 tentara Amerika Serikat saat ini didiagnosis mengalami cedera otak akut pascaserangan rudal Iran di sebuah pangkalan di Irak pada awal Januari.

Jumlah itu meningkat dari 16 orang yang disebutkan militer sebelumnya.

Baca juga: Tentara Jerman di Erbil Irak dalam kondisi aman pasca serangan roket Iran

Presiden Donald Trump dan beberapa pejabat tinggi lain pada awalnya mengatakan bahwa serangan Iran 8 Januari tidak menewaskan atau mencederai satu pun anggota militer AS.

"Sampai hari ini, 50 personel AS sudah didiagnosis" mengalami cedera otak akut, kata juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Thomas Campbell dalam pernyataan.

Pernyataan tersebut berisi keterangan soal personel cedera dalam serangan di pangkalan udara Ain al-Asad di Irak barat.

Gejala-gejala yang ditunjukkan oleh penderita gegar otak biasanya termasuk pusing, pening, sensitif pada cahaya serta mual.

Sebanyak 31 dari 50 tentara itu dirawat di Irak dan telah kembali bertugas, termasuk 15 di antaranya yang didiagnosis baru-baru ini, kata Campbell.

Delapan belas dari 50 personel tersebut telah dibawa ke Jerman untuk menjalani pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut. Satu dari mereka dibawa ke Kuwait dan sudah bertugas lagi, katanya.

"Itu gambaran saat ini dan jumlahnya mungkin bisa berubah," kata Campbell.

Menurut data Pentagon, sejak tahun 2000 sekitar 408.000 personel militer telah didiagnosis mengalami gegar otak.

Iran menembakkan rudal-rudalnya ke Ain al-Asad sebagai balasan atas pembunuhan yang dilakukan AS terhadap jenderal utama Garda Revolusi Iran, Qassem Soleimani, melalui serangan pesawat nirawak di bandara Baghdad pada 3 Januari.

Baca juga: Pejabat AS sebut sejumlah serangan roket hantam beberapa lokasi di Irak

Baca juga: FAA larang beroperasi penerbangan di atas wilayah Irak dan Iran pasca serangan rudal


Sumber: Reuters

Pewarta : Tia Mutiasari