Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan sejauh ini belum ada pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari sejumlah negara, seperti Turki, Jerman, dan Prancis.
"Kita beli dari luar? Belum," kata Trenggono, saat meninjau pameran alutsista di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu.
Pameran alutsista buatan dalam negeri, baik BUMN maupun swasta itu digelar bersamaan dengan Rapat Pimpinan Kemenhan yang berlangsung selama dua hari, yakni 22-23 Januari 2020.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa Pemerintah Indonesia tertarik membeli 48 jet tempur Dassault Rafale dan 4 kapal selam Scorpene buatan Prancis, dari lawatan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Paris pada 11-13 Januari lalu.
Surat kabar lokal Prancis, mengutip sumber Kementerian Pertahanan Perancis menyebut Pemerintah Indonesia juga tertarik membeli 2 kapal perang Korvet Gowind produksi Prancis.
Namun, Wamenhan menegaskan kunjungan Prabowo ke Prancis itu baru sebatas melihat-lihat alutsista yang dimiliki negara itu, belum sampai ke rencana pembelian.
"Kalau namanya melihat kan boleh, masa gak boleh? Kan belum tentu beli," ucapnya menegaskan.
Demikian juga, kabar mengenai rencana pembelian kapal selam dari Turki atau Jerman, Trenggono menegaskan belum ada.
"Belum. Itu belum. Yang pasti kita ingin mengembangkan industri pertahanan dalam negeri. Harus kuat," ujarnya.
Pewarta: Zuhdiar Laeis