KPU Siak Beri Kesempatan Protes Hasil Pilkada

Pekanbaru, 12/4 (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum memberi kesempatan bagi calon bupati untuk melakukan protes melalui pencocokan data perolehan suara Pemilihan Umum Kepala Daerah di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

"Kami memberi waktu satu hari bagi kandidat yang tak puas dengan rekapitulasi suara KPU untuk melakukan pencocokan data," kata Ketua KPU Kabupaten Siak, Agus Salim, ketika dihubungi dari Pekanbaru, Senin.

Ia menjelaskan, KPU Siak telah melaksanakan rapat pleno rekapitulasi suara pada Senin (11/4), namun ada tiga kandidat pasangan calon bupati yang melakukan protes. Menurut dia, tim sukses pemenangan dari tiga kandidiat enuding ada kekeliruan dalam penghitungan suara yang tak cocok dengan data yang dihimpun dari tiap saksi di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Karena itu, KPU mempersilakan para pemrotes untuk memaparkan data untuk dicocokan dengan hasil rekapitulasi yang ada. Pembahasan itu dijadwalkan di Gedung Maharatu pada Selasa (12/4).

"Kalau mereka tidak punya data yang akurat, maka kami tak akan melayaninya," kata Agus Salim.

Ia meminta para tim pemenangan untuk menerima dengan lapang dada hasil yang akan dicapai nantinya. Ia berharap tak ada pengerahan massa pada saat pencocokan data itu.

"Sejauh ini situasi di Siak kondusif dan pengamanan dari polisi sudah maksimal," katanya.

Agus Salim menambahkan, KPU menjadwalkan untuk mengumumkan hasil akhir rekapitulasi penghitungan suara pada hari Rabu (13/4) besok.

Berdasarkan hasil rekapitulasi dari KPU Siak, total terdapat 149.076 suara sah dari jumlah yang ada di Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang mencapai 248.402 orang.

Pasangan calon bupat dari nomor urut tiga, Syamsuar-Alfedri, mengumpulkan suara terbanyak, yakni 57.254 (38.41 persen). Kemudian pasangan nomor urut 2, Said Muhammad-Rusdaryanto, dengan 49.962 suara (33,51 persen), pasangan OK Fauzi Jamil-Tengku Humaza sebanyak 35.415 (23,76 persen) dan terakhir pasangan Yulizar-Said Agus Efendi hanya mendulang 6.445 suara (4,32 persen).