Siak (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang dan Pemukiman Kabupaten Siak menyelesaikan revitalisasi Jalur Pedestrian Hijau Jalan Sultan Muzzafarsyah yang diharapkan dapat menunjang pariwisata dan ekonomi kreatif setempat.
"Mudah-mudahan Januari tahun depan sudah bisa diresmikan dan juga akan fungsikan sebagai ruang interaksi warga dan wisatawan. Misalnya setiap malam minggu kita selenggarakan kegiatan Car Free Night di sini untuk mendukung pariwisata dan ekraf," kata Bupati Siak, Alfedri, Kamis.
Masyarakat kata dia boleh berolahraga seperti bermain tenis meja dan jual-beli aneka kuliner jalanan atau sekedar menikmati hiburan akustik. Oleh karena itu pihaknya ini akan menjadiyang pedestrian ikonik pertama di Provinsi Riau.
Kepala Dinas PU Tarukim Kabupaten Siak Irving Kahar menyebut jalur ini dibangun terinspirasi dari pedestrian modern seperti Orchad Road Singapura, dan Braga Road Kota Bandung. Menurutnya pedestrian ini memadukan tiga ciri dan karakteristik kota Siak Sri Indrapura yang kini telah menyandang status sebagai Kabupaten Hijau (Green Distrct), Kota Pusaka (Heritage City) dan Kota Pintar (Smart City).
Jalur pedestrian ini menghubungkan antara dua Hutan Kota Arwinas dan Balai Kayang II. Panjangnya lebih kurang 900 meter dengan lebar tiga meter di jalur kanan dan 1,5 meter di jalur kiri lengkap dengan jalur pemandu bagi penyandang disabilitas. Serta dilengkapi tiga pedestrian plaza dengan lebar lima meter.
Untuk mempertegas karakter sebagai kawasan kabupaten hijau, jalur hijau tersebut juga diperindah oleh Dinas PU Tarukim. Itu dengan menanam 200 batang pohon Tabebuya, sejenis pohon sakura tropis berwarna merah jambu pada proyek dengan anggaran sekitar Rp8 miliar ini.
“Kita datangkan dari Surabaya, persis seperti yang di pedestrian di sana, kalau nanti sudah mekar bunganya indahnya luar biasa. Di sisi paling luar di kiri dan kanan juga ditanami sejenis bambu cyprus," ungkapnya.
Selain diperindah dengan cahaya dari 177 tiang lampu yang dipasang, di sisi kanan jalan juga dilengkapi 20 unit tempat duduk. Ada "sculpture" atau karya tiga dimensi dari kayu Tangsi Belanda Siak dan sebuah miniatur Istana Siak untuk tempat foto para pengunjung.
Di bawah sculpture tersebut kata dia juga dipasangi QR Code, yang jika dipindai dengan gawai nantinya para pengunjung akan mendapatkan informasi seputar data destinasi Siak. Ini seperti kondisi georgrafis, hingga informasi singkat tentang ke-12 Sultan Siak terdahulu.
Baca juga: Satu-satunya peserta, Tim putri Malaysia terpaksa berlaga di kategori putra di Serindit Boat Race
Berita Lainnya
Bakal dipakai untuk Car Free Night, begini konsep Jalan Muzzafarsyah Siak
04 February 2020 20:03 WIB
Menarik dan terjangkau, Dispar Siak luncurkan paket wisata tematik
15 October 2024 14:39 WIB
Bangunan bermasalah, Taman Burung Jauhari Siak kusam dan sepi pengunjung
02 October 2024 21:10 WIB
Sosok di balik beroperasinya lift Jembatan Siak sebagai daya tarik wisata
23 August 2024 17:05 WIB
Tangsi Belanda Siak, dari bangunan tua menjadi tempat wisata
21 August 2024 18:06 WIB
PT Pertamina Patra Niaga FT Sei Siak kembangkan wisata sampan Pekanbaru
20 August 2024 19:05 WIB
Mandi Belimau Besamo jadi kalender iven tahunan di Siak
12 March 2024 19:27 WIB
Ada taman wisata berisi 21 jenis burung di Siak
20 January 2024 11:07 WIB