Pekanbaru (ANTARA) - Pegiat Seni Riau lestarikan sastra lisan Koba melalui tayangan video dokumenter
Lembaga Kreatif Bonsuono Riau berkolaborasi dengan Komunitas Pondok Belantara, dan Singgasana Dance Company, Riau, terus berupaya melestarikan sastra lisan Koba melalui tayangan video dokumenter berdurasi selama 17 menit.
"Tayangan dokumenter yang ditonton puluhan penikmat seni dalam acara Mancokau Music Festival 2019 di Anjungan Seni Idrus Tintin, Kota Pekanbaru, itu adalah hasil observasi yang dilakukan oleh pegiat seni di Rokan Hulu, Pasir Pangaraian," kata Menurut Fauzan, di Pekanbaru, Jumat.
Menurut Fauzan, berdasarkan tayangan video sastra lisan dituturkan oleh Taslim, bahwa Koba adalah seni pertunjukan sastra lisan yang digelar pada saat-saat tertentu, seperti pernikahan, penobatan kepala suka, pucuk adat, turun mandi anak, dan acara adat lainnya.
Seperti dituturkan Taslim lagi di video itu, sastra lisan Koba ini memiliki fungsi untuk menghibur sehingga dalam pertunjukannya menceritakan mengenai kisah-kisah yang bersifat fiktif atau seperti dongeng di antaranya tentang Siti Zailun.
"Siti Zailun adalah seorang gadis yang akan menikah dengan pujaan hatinya bernama Malin Bungsu. Perempuan itu kemudian bersumpah tidak akan menikah selain dengan Malin Bungsu. Tetapi akhirnya Siti Zailun justru menikah dengan sosok pria lain bernama Malin Panjang," katanya.
Zailun bersumpah, katanya lagi, hanya akan menikah dengan Malin Bungsu yang merupakan guru ngajinya. Tetapi, ibunya justru menikahkan dirinya dengan Malin Panjang yang merupakan pria kaya raya. Akibat sudah termakan sumpah itu tadi, akhirnya Siti Zailun berubah menjadi seekor Siamang Besar.
Lebih lanjut, ia menjelaskan pesan yang terdapat dalam cerita di Koba tersebut adalah manusia tidak boleh mudah mengucapkan sumpah atau janji sebab bisa saja termakan oleh omongan sendiri.
Selain Koba, dalam Mancokau Music Festival 2019 juga diperkenalkan sastra lainnya yakni Baiduk Padi dari Sungai Kampar. Berikutnya juga seni pertunjukan Zapin dari Sungai Siak dan Randai dari Sungai Kuantan.
"Melalui Mancokau Music Festival 2019, saya jadi tahu bahwa selain Zapin masih terdapat kesenian lain asal Riau yang menarik sekali untuk ditampilankan dalam suatu pertunjukan,’’ kata salah satu penonton, Ria Mardalena.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Parawista Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen mengatakan, kegiatan ini sangat baik untuk memperkenalkan kembali budaya melayu yang belakangan justru mulai dilupakan oleh kawula muda.
"Oleh karenanya kami mendukung dan bangga dengan pelaksanaan festival ini tentunya pada kegiatan selanjutnya Pemprov Riau akan mengalokasikan anggaran penelitian serta anggaran peyelenggaraan kegiatan serupa pada tahun 2021 sedangkan untuk anggaran 2020 minimal,” katanya.**3**T.F011
Berita Lainnya
Menteri ESDM Bahlil sebut kenaikan PPN 12 persen tak pengaruhi harga BBM
19 December 2024 16:58 WIB
Prof Haedar Nashir terima anugerah Hamengku Buwono IX Award dari UGM
19 December 2024 16:35 WIB
NBA bersama NBPA hadirkan format baru untuk laga All-Star 2025
19 December 2024 16:16 WIB
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Pertamina Patra Niaga siap lanjutkan program BBM Satu Harga di 2025
19 December 2024 15:47 WIB
BNPT-PBNU sepakat terus perkuat nilai Pancasila cegah ideologi radikalisme
19 December 2024 15:38 WIB
Maskapai Garuda Indonesia tambah pesawat dukung operasional di liburan
19 December 2024 15:19 WIB
Kemenekraf berkolaborasi untuk bantu promosikan produk kreatif
19 December 2024 14:52 WIB