Jakarta (ANTARA) - Seorang anak yang dilahirkan hari ini menghadapi banyak ancaman kesehatan seumur hidup akibat perubahan iklim --dunia yang makin hangat dengan resiko kekurangan pangan, penyakit menular, banjir dan panas ekstrem.
Perubahan iklim sudah membahayakan kesehatan rakyat dengan meningkatnya peristiwa cuaca ekstrem dan polusi udara yang bertambah parah, kata satu studi yang diterbitkan di jurnal medis The Lancet, sebagaimana dikutip Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis. Dan jika tak ada yang dilakukan untuk meringankannya, dampaknya dapat membebani seluruh generasi dengan penyakit dan sakit sepanjang hidup mereka.
Baca juga: "Siak Hijau", sumbangsih Indonesia dari Siak untuk kurangi perubahan iklim
"Anak-anak sangat rentan terhadap resiko kesehatan akibat perubahan iklim. Tubuh mereka dan sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang, sehingga mereka jadi lebih mudah terserang penyakit dan zat polusi lingkungan hidup," kata Nick Watts, yang ikut memimpin studi The Lancet Countdown on Health dan Climate Change.
Ia memperingatkan kerusakan kesehatan pada anak usia dini "terus-menerus dan meresap", dan membawa konsekuensi seumur hidup.
"Tanpa aksi segera dari semua negara untuk memangkas buangan gas rumah kaca, prestasi dalam kesejahteraan dan harapan hidup akan terancam, dan perubahan iklim akan menentukan kesehatan seluruh generasi," kata Watts dalam satu taklimat di London.
Namun pemberlakuan semua kebijakan untuk membatasi buangan gas dan mengekang pemanasan global akan menyaksikan hasil yang berbeda, kata tim penelitian itu.
Di dalam skenario tersebut, seorang anak yang dilahirkan hari ini, akan melihat akhir penggunaan batu-bara, misalnya, saat ia memasuki ulang tahun ke-6, dan dunia akan mencapai buangan nol-net sampai mereka berusia 31 tahun.
Studi The Lancet itu bekerjasama dengan 120 ahli dari 35 lembaga termasuk Organisasi Kesehatan Dunia, Bank Dunia, University College London dan Tsinghua University.
Di antara ancaman kesehatan yang paling dekat dan berlangsung lama dari perubahan iklim ialah polusi udara, kata para peneliti itu.
Baca juga: Indonesia Di Klaim Sebagai Aktor Penting Pencegahan Perubahan Iklim Global
Baca juga: Video Lahan Suryono, Petani Riau Pembicara di KTT Perubahan Iklim
Sumber: Reuters
Pewarta : Chaidar Abdullah
Berita Lainnya
Kemkomdigi kembali menutup 41.026 konten terafiliasi judi online
29 November 2024 17:00 WIB
Kemenekraf gandeng BRIN buat kebijakan strategis berbasis penelitian
29 November 2024 16:40 WIB
1.104 prajurit taruna Akademi TNI/Akpol diwisuda di Akmil Magelang, Jateng
29 November 2024 16:22 WIB
Bogasari gelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk peringati HUT ke-53
29 November 2024 15:58 WIB
Nilai tukar rupiah naik akibat aksi ambil untung investor
29 November 2024 15:49 WIB
Ustadz Insan Kamil Da'i Desa Kabun terima sepeda motor dari Program CWLD YBRKS
29 November 2024 15:46 WIB
Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan siap bangun Jabar istimewa
29 November 2024 15:41 WIB
Kadin Indonesia menyuarakan agar PPN 12 persen agar ditunda
29 November 2024 14:36 WIB