BBKSDA: Sawit Penghuni Lahan Konservasi

id bbksda sawit, penghuni lahan konservasi

Pekanbaru, 7/1 (ANTARA) - Banyak lahan konservasi sudah dipenuhi komoditi kelapa sawit dalam beberapa tahun terkahir, kata Kasubag Data Evaluasi, Pelaporan dan Humas Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, M Zanir di Pekanbaru, Jumat.

"Hampir seluruh lahan konservasi yang ada dipenuhi kelapa sawit milik masyarakat Pekanbaru. Bahkan Suaka Margasatwa (SM) Balai Raja

ataupun Kerumutan sudah ditanami sawit masyarakat," katanya.

Lihat saja contohnya Balai Raja yang mempunyai luas 18 ribu hektare, sekitar 99 persen lahannya sudah ditanami komoditi kelapa sawit milik masyarakat.

Menurut dia, pihaknya secara perlahan-lahan sedang berupaya mengembalikan fungsi kawasan tersebut sebagai wilayah konservasi.

Dalam hal ini, masyarakat yang mempunyai kebun sawit harus membayar biaya Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) yang nantinya dana tersebut digunakan untuk mengembalikan kawasan tersebut.

"Saat ini pihak BBKSDA tengah melakukan inventarisir di wilayah tersebut. Ini perlu dilakukan untuk mengetahui berapa luas kawasan konservasi yang sudah berubah fungsi," jelas dia.

Pihaknya mengaku kekurangan personel dan dana untuk mengawasi seluruh kawasan konservasi. Pihaknya sudah berupaya dengan berbagai cara, salah satunya menggandeng Pemda setempat, namun hasilnya tidak sesuai dengan harapan.

"Ketika ditetapkan TGHK pada 1986 dan dijadikan Perda tahun 1994, BBKSD sudah menggandeng Pemda setempat. Namun tampaknya apa yang diharapkan tidak sesuai," katanya.

Saat ini, bukan tidak ada konflik dari persoalan banyaknya kebun sawit milik masyarakat di kawasan konservasi. Di lapangan pihaknya sering mengalami bentrok dengan masyarakat.

"Semuanya harus dilakukan secara perlahan. Paling tidak dalam jangka waktu sepuluh atau 15 tahun lagi, kawasan konservasi tersebut bisa kembali pada fungsi awalnya," harapnya.