PAN Pekanbaru Belum Tentukan Calon Walikota

id pan pekanbaru, belum tentukan, calon walikota

Pekanbaru, 6/1 (ANTARA) - Dewan Pimpinan Cabang Partai Amanat Nasional (DPC PAN) Kota Pekanbaru belum menetapkan pasangan calon yang akan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada Mei 2011.

Meskipun terdapat beberapa kader PAN yang maju sebagai Calon Wali Kota seperti dr Abdullah Qayyum, namun DPC belum menetapkan calon, kata Ketua penjaringan DPC PAN Arby MM di Pekanbaru, Kamis.

"Sejauh ini, belum ada jadwal pasti kapan proses penjaringan ini selesai.Sekarang masih proses penjaringan. Jadi, siapa yang bakal kita usungbelum dapat kita publikasikan," ujarnya.

Ia menyebutkan dari 14 nama yang mengambil formulir, hanya 9 nama yang mengembalikan formulir pendaftaran, yakni Sarbaini Sulaiman, dr Syamsul Bahri, Seprina Primawati Rusli, Firdaus MT, EdiSatria, Elfis Harmin, H Erman Nazar, H Martius Gusti, dr Abdullah Qayyum.

"Sembilan calon ini akan menjalani tahapan penyampaian visi-misi dan program kerja dihadapan tim penjaringan. Hasil dari penjaringan itu, akan disampaikan ke tingkat DPD dan DPP," katanya.

Kemudian diajukan ke DPP untuk menentukan calon yang akan maju dalam Pilkada Kota Pekanbaru 2011, katanya.

Sementara kader PAN dr Abdullah Qayyum menjelaskan bahwa tujuan dirinya maju pada Pilkada Kota Pekanbaru dan mengincar posisi wakil Wali Kota karena faktor kemampuannya menjalankan roda pemerintahan.

"Jika terpilih saya hanya mengincar wakil Wali pada Pilkada ini. Sebagai kader saya memilih posisi ini sesuai ilmu yang saya miliki. Karena itulah, saya pilih jabatan wakil saja," kata dia.

Qayyum juga membeberkan visi-misi dan program kerjanya lima tahun mendatang jika terpilih. Salah satunya, mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), Retribusi, Pengeluaran pembelanjaan dan kesehatan.

"Setidaknya, ada beberapa isu strategis yang akan saya sampaikan yakni soal Pendapatan Daerah, Retribusi yang tidak transparan hingga persoalan kesehatan," jelas dia.

Soal PAD, Qayyum menilai pada 2008 silam yang bersumber dari pajak, retribusi dan pengelolaan potensi daerah. Pengelolaan hal ini perlu pemimpin yang visioner, katanya.

"Harusnya PAD bisa dimanfaatkan dengan baik dan bisa menghasilkan angka yang jauh dari yang ada saat ini. Masih banyak titik-titik retribusi yang angkanya tidak transparan. Untuk itu, ke depan perlu pembenahan," demikian Qayyum.