Papua Terkini - Papua bagian integral NKRI sampai kapanpun

id menteri pertahanan,ryamizard ryacudu,papua,nkri,pertahanan negara

Papua Terkini - Papua bagian integral NKRI sampai kapanpun

Menhan Ryamizard Ryacudu, Menlu Retno dan Menkominfo Rudiantara (tiga tengah) dalam rapat dengan Komisi I DPR RI di Jakarta, Kamis. (Rangga)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menegaskan Papua dan Papua Barat merupakan bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sampai kapanpun.

"Presiden sudah menyampaikan sikap tegas pemerintah untuk menjaga Papua tetap menjadi wilayah yang damai dan aman. Papua adalah bagian integral NKRI yang tidak terpisahkan sampai kapanpun," kata dia dalam rapat dengan Komisi I DPR di Jakarta, Kamis.

Iamengatakan guna menjamin kondisi keamanan yang kondusif di Papua pihaknya telah mendesain pendekatan smart power berbasis semesta yang merupakan kombinasi sinergis antara pembangunan hard power dan soft power.

"Kekuatan hard power adalah dengan kekuatan TNI sebagai efek gentar dan kekuatan soft power melalui bela negara dan diplomasi kawasan dan negara-negara besar," ujar Ryacudu.

Juga baca:Papua Barat tingkatkan pengawasan mahasiswa di luar daerah

Juga baca:Papua Damai - Gubernur Lemhannas: Pahami keluhan warga Papua

Juga baca:Anggota DPR: Isu Papua harus jadi momentum penyadaran bahaya rasisme

Ia mengaku telah meminta Menteri Luar Negeri untuk mengakselerasi diplomasi dengan negara luar agar tidak ada dukungan negara lain atas Papua merdeka.

Ia juga mengatakan diterjunkannya TNI ke Papua sudah memenuhi persyaratan, di mana di wilayah itu terdapat kelompok pemberontak bersenjata yang ingin memisahkan diri dari NKRI.

Kelompok pemberontak bersenjata ini, kata dia masuk dalam definisi ancaman nyata terhadap pertahanan negara.

"Dari definisi ancaman, tercermin ancaman pemberontakan bersenjata sudah masuk ancaman terhadap pertahanan negara dengan pelibatan TNI sebagai komponen pertahanan negara dan akan dihadapi dengan sistem pertahanan semesta," kata dia.

Ia pun mempertanyakan pihak-pihak yang ingin TNI keluar dari wilayah Papua. Iamengutip pernyataan Presiden kelima RI Megawati bahwa seribu kali pejabat daerah, gubernur, bupati di Papua diganti, maka Papua tetap ada disana, namun sekali saja TNI ditarik maka Papua akan merdeka.

"Ini harus menjadi acuan kita, karena banyak sekali orang menyuruh TNI pulang, ini maksudnya apa," kata dia.

Baca juga: Akademisi Riau minta diplomat maksimalkan peran respon isu Papua

Baca juga: 6.000 personel TNI-Polri ke Papua, Kapolri sebut bukan untuk menakuti tapi sebagai tanda hadirnya negara