Singapura (ANTARA) - Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-sup pada Senin menyelesaikan kunjungannya selama empat hari ke Singapura untuk acara forum tahunan, di mana dia fokus memperkuat kerja sama internasional melawan ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.
Di sela-sela Dialog Shangri-La selama tiga hari yang dimulai pada Jumat, Lee mengadakan pembicaraan dengan para menhan dari Amerika Serikat, Jepang, China dan lainnya, di tengah ketegangan baru atas kenekatan peluncuran roket antariksa yang gagal oleh Pyongyang pekan lalu.
Sorotan utama dari lawatannya terjadi pada Sabtu, ketika dia dan menhan dari AS dan Jepang, Lloyd Austin dan Yasukazu Hamada, menggelar pertemuan trilateral sebagai tanda bahwa kerja sama keamanan tiga arah mereka lebih dari sekadar retorika.
Mereka sepakat membangun dan mengoperasikan sistem berbagi data peringatan rudal Korut secara langsung dalam setahun, sejalan dengan kesepakatan yang dibuat pada pertemuan puncak antara pemimpin mereka di Kamboja November lalu.
Sebelum pembicaraan tiga arah, Lee dan Austin menggelar pertemuan singkat, di mana mereka setuju untuk melakukan penyelidikan bersama terhadap puing-puing roket Korut setelah militer Korsel menyelamatkannya.
Roket tersebut jatuh ke Laut Kuning pada Rabu lalu.
Selama sesi utama forum pada hari yang sama, Lee membuat seruan tegas untuk upaya internasional yang "tegas dan kompak" melawan ancaman militer Pyongyang, yang dia gambarkan sebagai tantangan keamanan "bersama" yang memengaruhi "seluruh dunia".
Sebagai tanda positif lain dalam kerja samanya dengan Jepang, Lee bertemu secara bilateral dengan Hamada pada Minggu dalam pertemuan menteri pertahanan pertama kedua negara sejak November 2019.
Hubungan antara Seoul dan Tokyo telah retak akibat sengketa sejarah dampak pemerintahan kolonial Jepang di Korea pada 1910-1945.
Namun, hubungan mereka baru-baru ini membaik menyusul keputusan Seoul pada Maret untuk menyelesaikan perselisihan jangka panjang terkait isu kerja paksa oleh Jepang pada masa perang.
Kedua menteri sepakat menyusun langkah untuk mencegah terulangnya perselisihan militer yang meletus pada Desember 2018, ketika pesawat patroli maritim Jepang melakukan apa yang Seoul sebut sebagai penerbangan pada ketinggian rendah yang "mengancam" di atas kapal perang Korsel.
Lee juga bertemu dengan rekannya dari China, Li Shangfu, dan menyerukan peran "konstruktif" Beijing untuk membangun perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea.
Selama akhir pekan, Lee juga bertemu dengan rekan-rekannya dari Belanda, Kanada dan Jerman, serta diplomat tinggi Uni Eropa untuk mendiskusikan kerja sama keamanan.
Baca juga: Menhan Korsel, AS dan Jepang akan bertemu di Singapura hadapi ancaman Korut
Baca juga: Korsel akan luncurkan roket antariksa buatan dalam negeri dengan 8 satelit
Sumber: Yonhap-OANA
Berita Lainnya
Mensos-Menko Pemberdayaan Masyarakat percepat nol kemiskinan ekstrem di Indonesia
18 December 2024 17:19 WIB
Kemenag berhasil raih anugerah keterbukaan informasi publik
18 December 2024 17:00 WIB
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB