Aksi damai itu digelar di Jalan Jenderal Sudirman, tepat di depan gedung Markas Kepolisian Daerah Riau, Kota Pekanbaru. Dalam aksinya, ratusan orang yang sebelumnya bergerak dari Masjid Agung An-Nur usai salat Jumat tersebutmenyatakan bahwa pelaporan UAS merupakan bentuk kriminalisasi ulama.
"Ulama merupakan penerus para nabi. Ujung tombak kebaikan umat Islam. Saat ini kita dipertontonkan kriminalisasi ulama oleh sekelompok kecil," kata Ustadz Khalid Tobing, salah seorang perwakilan massa saat menyampaikan orasinya.
UAS, kata Tobing, merupakan tokoh agama dan tokoh masyarakat, sekaligus representasi umat muslim. UAS juga merupakan sosok penting dalam menjaga akidah umat muslim.
Baca juga: LAMR nyatakan akan dampingi Ustaz Somad di kasus "salib"
Terkait video yang beredar dan sengaja dibuat viral itu, ia mengatakan bahwa konteks video tersebut merupakan upaya UAS untuk menjaga akhlak umat muslim. Video itu juga direkam dalam kegiatan pengajian tertutup yang bahkan berlangsung tiga tahun lalu.
"Kejadian tiga tahun lalu, kemudian diungkap ke permukaan dan dimunculkan kembali. Ini merupakan bentuk upaya-upaya kriminalisasi ulama kita. Banyak tokoh agama lain yang mendiskriditkan umat Islam, tapi kita tidak melaporkan mereka," ujarnya.
Untuk itu, ia meminta agar Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo dapat menyampaikan aspirasi umat muslim Riau kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar berlaku adil dalam menangani laporan tersebut.
Baca juga: Respons terbaru, UAS tak persoalkan pengajiannya direkam
Melengkapi Tobing, Ustaz Alung mengatakan bahwa umat muslim selama ini hidup berdampingan secara damai. Namun, kini dia mengatakan ada sekelompok tertentu yang berusaha memecah belah persatuan bangsa dengan laporan tersebut.
Alung yang merupakan ketua organisasi umat muslim Brigade 08 Riau itu mengatakan jika perkara ini tidak diselesaikan secara adil dan tuntas dikhawatirkan akan menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.