J (ANTARA) - Yayasan Kembang Gula Surakarta menggelar Festival Film Merdeka (FFM) 2019 dengan salah satu agendanya adalah pemutaran film di alam terbuka atau layar tancap pada 25-29 Agustus, untuk memeriahkan peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI.
"Tema Festival Film Merdeka tahun ini, 'Merayakan Warna Bersama Sinema', mengingat persatuan Indonesia merupakan hal penting bagi bangsa," kata Direktur Yayasan Kembang Gula Surakarta Fanny Chotimah, di Solo, Senin.
Baca juga: Film "Top Gun: Maverick" dijanjikan akan dirilis dan tayang di bioskop pada 2020.
Menurut dia, kemampuan untuk menghargai perbedaan harus selalu dikembangkan, begitu pula dengan merawat semangat gotong-royong dan menjalin persaudaraan serta kekeluargaan.
Layar tancap akan digelar di lima kelurahan yakni Sudiroprajan, Baluwarti, Sondakan, Nusukan dan Kemlayan Solo. Yayasan Kembang Gula Surakarta menggandeng pemuda-pemudi setempat untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut.
Selain pemutaran film, kegiatan FFM tahun ketiga ini juga diisi dengan lokakarya (workshop) pembuatan film pendek yang akan diikuti oleh perwakilan dari empat kecamatan --Laweyan, Jebres, Pasar Kliwon, dan Serengan peserta umum, maupun komunitas film.
"Kegiatan workshop digelar di Balai Soedjatmoko Solo, sudah mulai Minggu (4/8) hingga Rabu (7/8)," katanya.
Hari pertama lokakarya, peserta mendapat materi penulisan naskah dengan mentor Ninndi Raras, pembuat film pendek asal Yogyakarta. Kemudian dilanjutkan dengan pemutaran film "Gula-Gula Usia" (2012) yang disutradarai Ninndi dan sesi diskusi.
Kemudian, peserta menerima materi penyutradaraan dan produksi film dengan mentor Bani Nasution, sutradara asal Solo. Sebelum sesi tersebut akan diputar film yang disutradarai Bani, yakni "Love Bird" (2016) dan "Sepanjang Jalan Satu Arah" (2016) yang berlatar kampung batik Laweyan.
Nantinya, film pendek karya peserta lokakarya tersebut akan diputar di malam puncak penutupan Festival Film Merdeka di halaman Balai Kota Surakarta pada 30 Agustus.
Yayasan Kembang Gula, merupakan kumpulan para pelaku perfilman di Kota Solo yang ingin mewujudkan terciptanya masyarakat yang toleran dan menghargai perbedaan.
Baca juga: "Uka-Uka The Movie: Nini Tulang", film terakhir Torro Margens dan Shapira Indah
Baca juga: Film "Dua Garis Biru" dapat sambutan positif pada penayangan hari pertama
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Berita Lainnya
Mitsubishi Electric Indonesia lakukan inovasi dan solusi untuk lingkungan hijau
26 April 2024 17:02 WIB
Relawan: Partai Keadilan Sejahtera akan ikuti jejak PKB dan NasDem masuk koalisi
26 April 2024 16:29 WIB
Kemenhub tetapkan 17 bandara internasional di Indonesia untuk perkuat bisnis penerbangan
26 April 2024 16:10 WIB
Mendag Zulkifli Hasan memusnahkan baja tulang tak sesuai SNI senilai Rp257 miliar
26 April 2024 15:31 WIB
Ilmuwan ungkap rotasi Bumi melambat, hari jadi lebih panjang
26 April 2024 15:16 WIB
72 tahun diplomatik, Indonesia-Kanada adakan Dialog Pertahanan Perdana di Jakarta
26 April 2024 15:05 WIB
Menlu Retno sebut satgas judi online lindungi WNI dari kejahatan transnasional
26 April 2024 14:17 WIB
Jeniffer Aniston akan buat ulang film klasik hits tahun 1980 "9 to 5"
26 April 2024 14:04 WIB