Pekanbaru, 28/11 (ANTARA) - Lima ekor gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) ditemukan mati akibat diracun dalam areal kerja perusahaan pemegang izin hutan tanaman industri (HTI) PT Citra Sumber Sejahtera daerah itu.
"Dugaan sementara, lima gajah mati akibat diracun di Desa Pauhranap, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu," kata Kepala Bidang Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, Edi Susanto ketika dihubungi ANTARA dari Pekanbaru, Minggu.
Kelima gajah malang itu awalnya ditemukan mati oleh warga pada Jumat (26/11). Dugaan tim dokter hewan dan WWF, kematian gajah itu akibat racun. Namun, ia mengatakan modus kejahatan dan jenis racun yang digunakan masih dalam proses penyelidikan.
Menurut dia, kuat dugaan gajah tersebut merupakan satu kelompok. Bangkai gajah ditemukan didua titik yang masing-masing berjarak 600 meter. Lokasi pertama ditemukan satu ekor gajah betina yang diperkirakan berusia tiga tahun.
Sedangkan, tempat kedua terdapat empat gajah, satu di antaranya berkelamin jantan, dengan perkiraan umur mereka rata-rata 2,5 tahun, jelas Edi Susanto.
Kuat dugaan kematian satwa bongsor yang terancam punah itu dilatarbelakangi konflik dengan manusia. Sekitar tempat kejadian sebagian berupa belukar dan kebun karet dan sawit masayrakat.
"Posisi kelima gajah yang mati itu berada di lintasan rutin gajah tersebut," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya bersama Kepolisian Resor Indragiri Hulu akan mengusut kasus kematian gajah itu hingga tuntas.
Sebelumnya, empat gajah Sumatera juga ditemukan mati akibat racun di daerah Kecamatan Peranap pada tahun 2009.