Pemerintah upayakan pemanfaatan lahan gambut untuk tingkatkan perekonomian masyarakat

id Berita hari ini,berita riau antara, berita riau terkini

Pemerintah upayakan pemanfaatan lahan gambut untuk tingkatkan perekonomian masyarakat

Tim Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatera Selatan, memadamkan api di lahan gambut yang terbakar, Sabtu (13/7/2019) (Dokumen BPBD Sumsel)

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah tengah mengupayakan pemanfaatan lahan gambut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga dapat mencegah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

"Dengan kekayaan sumber daya alam dan manusia yang dimiliki Indonesia, perlu langkah nyata dalam proses peningkatan sumber daya serta kita harus mampu menciptakan budaya masyarakat yang cinta lingkungan," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Baca juga: TNI perluas patroli Karhutla hingga perbatasan Taman Nasional Tesso Nilo

Karena itu, BNPB mengadakan Rapat Pemanfaatan Lahan Gambut yang dipimpin langsung oleh Doni Monardo yang dihadiri perwakilan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead, Gubernur Riau Syamsuar, Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Mawardi Yahya, Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib, dan perwakilan dunia usaha pada Kamis (25/7).

Doni mengatakan pemanfaatan lahan gambut untuk tanaman yang bernilai ekonomi telah terbukti dengan beberapa keberhasilan masyarakat dan para pelaku usaha dalam mencoba menanam beberapa bibit tanaman dan buah di lahan gambut yang berhasil dipanen dan dijual di pasaran, misalnya kopi dan sukun.

"Buah sukun yang kaya akan manfaat dapat dikembangkan di lahan gambut bila didistribusikan dan didukung dengan sosialisasi yang tepat, Sukun akan mampu menjadi sumber pangan bangsa, bahkan dunia," tuturnya.

Doni mengatakan pemanfaatan lahan gambut tidak hanya dapat dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah, tetapi juga perlu sinergi dan koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak.

Masyarakat harus terlibat dalam pengelolaan dan pelestarian lahan, pelaku usaha dalam proses pemasaran dan pendistribusian hasil tanam, serta para akademisi terampil dalam meneliti struktur lahan gambut yang beragam di Indonesia.

Sementara itu, Kepala BRG Nazir Foead mengatakan berdasarkan perspektif produksi petani dan penjualan, lahan gambut terbagi menjadi tiga potensi.

Lahan gambut klasifikasi tinggi dapat dimanfaatkan untuk budidaya bambu, kakao, kopi, madu, ubi, vanilla, dan budidaya ikan; klasifikasi medium dapat dimanfaatkan untuk kelapa, minyak iman, nanas, udang, rotan, dan purun; serta klasifikasi rendah bisa untuk durian, jelutung, jagung, nipah, minyak kelapa sawit, sagu, semangka, dan beras.

Luas lahan gambut di Indonesia mencapai 15,4 juta hektare yang tersebar di delapan provinsi yaitu Sumatera Selatan. Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Papua dan Papua Barat.

Lahan tersebut sangat berpotensi untuk ditanami berbagai jenis buah dan tanaman yang dapat dikembangkan bersama sehingga mampu menunjang perekonomian masyarakat setempat serta mengurangi risiko bencana kebakaran hutan dan lahan.

Baca juga: Kemenko Polhukam minta 11 provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan tetapkan siaga darurat

Baca juga: Akademisi Unri teliti budaya melayu tingkatkan ekonomi di lahan gambut


Pewarta: Dewanto Samodro