Denpasar (ANTARA) - Dua Warga Negara Asing (WNA) asal Australia, dengan inisial WRAC, dan DDJVI ditangkap karena terlibat kasus sebagai pemakai narkotika jenis kokain, di salah satu Club Malam di Wilayah Badung.
"Untuk yang WNA saat ini sudah berstatus tersangka, dengan berat barang buktinya 1,12 gram, selanjutnya masih dilakukan pengembangan asal kiriman barang tersebut," kata Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Ruddi Setiawan, di halaman Kantor Polresta Denpasar, Selasa.
Baca juga: Polisi temukan granat di lokasi penggerebekan gembong narkoba
Ruddi menjelaskan penangkapan berawal dari informasi yang ada dari masyarakat, bahwa terdapat WNA yang menggunakan narkoba di wilayah Badung. Berdasarkan informasi tersebut, pihaknya melakukan penyelidikan selama 1 minggu, hingga akhirnya dilakukan penangkapan terhadap dua tersangka WNA tersebut.
"Dengan informasi itu, kita lakukan penyelidikan lebih dalam, dan sesuai informasi tersebut didapatkan benar kalau ada WNA yang pakai kokain, dan TKP nya di Lost City Club di wilayah Badung," katanya.
Disisi lain, Kasat Reserse Narkoba, AKP Mikael Hutabarat menuturkan bahwa kedua tersangka asal Australia ini membeli narkotika jenis kokain kurang lebih 2 gram, dengan harga sekitar Rp3 Juta.
"Dilakukan penangkapan itu, setelah mereka (para tersangka) memakai kokain itu, jadi mereka tinggal di Bali sudah bulanan, kalau visanya ada yang liburan dan ada juga yang bekerja," kata Kasat Reserse Narkoba, Polresta Denpasar, AKP Mikael Hutabarat.
Pihaknya juga menuturkan berdasarkan hasil Laboratorium Forensik, kedua tersangka asal Melbourne, Australia ini positif sebagai pemakai narkotika jenis kokain.
Selain itu, pihaknya sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dengan pihak yang memberikan Narkotika tersebut kepada dua tersangka.
Dalam hal ini, kedua tersangka yaitu, tersangka pertama dengan inisial WRAC yang berprofesi sebagai Konsultan Perhotelan dan DDJVI sebagai manajer di salah satu club, tempat Ia ditangkap, telah berada di Bali sekitar satu bulan.
"Untuk saat ini, pihak yang memberi narkotika tersebut sedang kita dalami, dan belum bisa memastikan asalnya, jadi kita lagi mengejar orang asing dengan inisial N dan akan melakukan penyelidikan lebih lanjut lagi," jelasnya.
Dari penangkapan ini, kedua tersangka sebelumnya belum pernah dihukum dalam kasus narkotika. Selain ditemukan narkotika jenis kokain dari kedua tersangka, pihak kepolisian juga menyita barang bukti yang diduga berupa timbangan elektrik.
"Timbangan nya ditemukan di tempat lain yang pernah disinggahi tersangka, namun sekarang alatnya mati dan rusak, sedangkan BB nya ditemukan di salah satu kantong tersangka inisial WRAC,"jelasnya.
Atas kasus ini, para tersangka diancam dengan Pasal 112 (1) UU. RI. No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman penjara minimal 4 tahun, maksimal 12 tahun dan denda minimal Rp800 juta dan maksimal Rp8 miliar.
Baca juga: Polda Riau tembak mati buronan bandit narkoba
Baca juga: Polresta Pekanbaru sita 12,4 kilogram sabu-sabu asal Malaysia
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Berita Lainnya
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB