Tokyo (ANTARA) - Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Senin pagi, karena ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS), tetap membara dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan sanksi-sanki "signifikan" pada Teheran akan diumumkan.
Minyak mentah berjangka Brent naik 37 sen atau 0,6 persen, menjadi diperdagangkan di 65,57 dolar AS per barel pada pukul 00.44 GMT (07.44 WIB). Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) naik 43 sen atau 0,8 persen, menjadi diperdagangkan di 57,86 dolar AS per barel.
Baca juga: OPEC perpanjang pengurangan produksi, minyak mentah naik hampir tiga persen
Presiden AS Donald Trump mengatakan pekan lalu bahwa dia membatalkan serangan militer untuk membalas serangan Iran atas pesawat tak berawak AS, dan dia mengatakan pada Minggu (23/6) bahwa dia tidak mencari perang dengan Iran.
Tetapi Pompeo juga mengatakan sanksi-sanksi "signifikan" terhadap Iran akan diumumkan pada Senin waktu setempat, yang bertujuan mencekik lebih lanjut sumber daya yang digunakan Teheran untuk mendanai kegiatannya di wilayah tersebut.
"Bentrokan Timur Tengah akan mendukung harga minyak pada awal minggu ini karena pasar minyak mentah akan menunggu untuk melihat tanggapan Iran terhadap ancaman sanksi tambahan," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA di New York.
Harga minyak melonjak pekan lalu, setelah Iran menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak yang diklaim Amerika Serikat berada di wilayah udara internasional dan Teheran mengatakan berada di atas wilayahnya.
Di tengah meningkatnya ketegangan, Brent membukukan kenaikan sekitar lima persen minggu lalu, kenaikan mingguan pertamanya dalam lima minggu, dan WTI melonjak sekitar 10 persen, persentase kenaikan mingguan terbesar sejak Desember 2016.
Trump mengatakan, ia telah membatalkan serangan militer terhadap Iran karena respons seperti itu terhadap Teheran yang menembak jatuh pesawat tak berawak AS akan menyebabkan hilangnya nyawa secara tidak proporsional.
Para pejabat Iran mengatakan kepada Reuters bahwa Teheran telah menerima pesan dari Trump melalui peringatan Oman semalam bahwa serangan AS terhadap Iran sudah dekat.
"Kami siap untuk bernegosiasi tanpa prasyarat," kata Pompeo kepada wartawan, Minggu (23/6). “Mereka tahu persis bagaimana menemukan kita. Saya yakin bahwa pada saat mereka siap untuk benar-benar terlibat dengan kami, kami akan dapat memulai percakapan ini. Saya menantikan hari itu." Demikian laporan yang dikutip dari Reuters.
Baca juga: Harga minyak jatuh, investor pantau perdagangan global
Baca juga: Harga minyak mentah naik di Asia dipicu sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela
Penerjemah: Apep Suhendar
Berita Lainnya
Pemerintah adopsi inisiatif global tentang perlindungan anak di ruang digital
23 April 2024 15:50 WIB
PUPR: Sumber daya air jadi prioritas dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara
23 April 2024 15:37 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno apresiasi program The Power of Emak-Emak
23 April 2024 15:18 WIB
Tim kreator "Persona 5" umumkan akan rilis gim RPG baru pada 11 Oktober 2024
23 April 2024 15:02 WIB
Pemprov DKI catat seribu lebih pendatang baru tiba di Jakarta usai arus balik
23 April 2024 14:52 WIB
Bangun ekonomi lokal, Presiden Jokowi ingin ada pasar baru di Mamasa Sulbar
23 April 2024 14:40 WIB
KPU RI harus tetapkan pasangan capres/cawapres terpilih sesuai PKPU
23 April 2024 14:31 WIB
Pasien anak rawat inap akibat vape melonjak hingga 733 persen sejak 2020
23 April 2024 14:26 WIB