Jakarta (ANTARA) - Ketua Pengurus BesarNahdlatul Ulama Said AqilSiradj merasa sedih anak-anak ikut terlibat dalam aksi 22 Mei di depan Bawaslu yang berujung ricuh.
"Kasihan anak-anak dijadikan tumbal, perempuan yang ikut terlibat dalam aksi tersebut juga kasihan," kata Said yang ditemui di Kantor PBNU, Jakarta, Kamis.
Menurut dia para provokator adalah pihak yang bertanggung jawab atas terlibatnya anak-anak dalam aksi tersebut.
Ia juga menegaskan bahwa perilaku anarki yang dilakukan oleh massa aksi kericuhan bukanlah bentuk jihad.
"Jihad itu artinya luas, yang dibutuhkan sekarang adalah jihad untuk membangun masyarakat agar maju, adil dan makmur," kata dia.
Dia mengatakan perang adalah salah satu jihad jika memang dalam kondisi perang, namun bukan untuk kondisi negara yang damai.
Dia juga berharap, seluruh masyarakat menahan diri dan menjaga kesucian bulan Ramadhan.
Berita Lainnya
Ini upaya BPBD DKI Jakarta agar TPS aman dari banjir saat pilkada
26 November 2024 16:19 WIB
Jelang Ramadhan, stok beras di Jakarta dipastikan aman
12 February 2024 16:19 WIB
Anies tunda Formula E, Ini kata Mahfud MD
11 March 2020 20:32 WIB
Gawat, anak panah perusuh 22 Mei mengandung racun
01 June 2019 5:20 WIB
Hmm... Bawaslu RI jadi lokasi wisata dadakan
24 May 2019 4:23 WIB
Ini ringkasan peristiwa penting di Jakarta sehari usai keributan 22 Mei
24 May 2019 1:27 WIB
Polda Metro Jamin Jakarta Aman Pasca 7 Tewas, 2 Luka-Luka
14 January 2016 14:02 WIB
Perayaan Natal Di Jakarta Berlangsung Aman
25 December 2014 22:00 WIB