Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan beredarnya pesan WhatsApp berisi ancaman terhadap Kapolri dan Kabareskrim Polri, sedang diselidiki oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.
"Ya sudah didalami oleh Dit Siber," kata Brigjen Dedi Prasetyo saat dihubungi, Senin malam.
Menurut dia, Polri tetap waspada dan tidak menganggap sepele segala bentuk isu yang beredar di masyarakat berisi ancaman untuk melakukan aksi tertentu pada 22 Mei 2019 yang berpotensi mengganggu keamanan.
"Tetap diwaspadai. Polri tidak boleh under estimate terhadap setiap ancaman," katanya.
Sebelumnya beredar di media sosial dan di aplikasi pesan WhatsApp, sebuah pesan WhatsApp berisi undangan kepada seluruh mujahid untuk membawa molotovguna dilemparkan ke Gedung Bareskrim Polri pada 22 Mei 2019.
Pesan tersebut menyebutkan aksi itu akan menargetkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Kabareskrim Polri Komjen Pol Idham Azis.
Pada 22 Mei 2019 dijadwalkan Komisi Pemilihan Umum akan mengumumkan hasil rekapitulasi Pemilu 2019.
Baca juga: Polisi dalami motif pria ancam pegawai BNI Dumai
Berita Lainnya
Ferdy Sambo jalani pemeriksaan uji kebohongan
08 September 2022 11:53 WIB
Polisi dampingi Komnas HAM periksa TKP Duren Tiga
14 August 2022 9:04 WIB
Ferdy Sambo ditempatkan di tempat khusus
07 August 2022 9:39 WIB
Misteri Grup WhatsApp siswa STM terungkap
03 October 2019 10:52 WIB
Korporasi jadi tersangka karhutla bertambah lagi jadi 14, begini penjelasannya
24 September 2019 20:44 WIB
Polisi yang terbakar di Cianjur akhirnya wafat
26 August 2019 8:09 WIB
Polri ungkap peta jaringan ISIS di Indonesia
23 July 2019 20:50 WIB
Bareskrim analisis laporan makar Kivlan Zen
10 May 2019 3:58 WIB