Waspadai harga telur yang sulit dikendalikan

id Bulog,Telur,Ramadhan,ramadhan 1440 H,jelang ramadhan,sambut ramadhan,tradisi ramadhan,bulan puasa,puasa ramadhan

Waspadai harga telur yang sulit dikendalikan

Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso dalam perayaan ulang tahun ke-52 Perum Bulog, di Jakarta, Sabtu (27/4/2019). (ANTARA/Indra Arief Pribadi)

Jakarta (ANTARA) - Badan Urusan Logistik mewaspadai dan mengantisipasi fluktuasi harga telur ayam di pasar ketika memasuki bulan Ramadhan hingga lebaran.

"Kemungkinan telur. Tapi kita sudah berusaha, karena peternak ayam petelur sudah siap juga," kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso usai menghadiri acara di Kementerian BUMN, Jakarta, Minggu.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan Bulog sudah kerja sama dengan para peternak telur ayam. "Kita sudah membeli mereka. Sudah pesanlah. Tapi kita mintanya untuk produksi bulan ini," kata Budi Waseso.

Terkait operasi pasar, Budi menjelaskan bahwa belum ada rencana operasi pasar besar-besaran, sebab menurutnya harga dinilai masih bisa dikendalikan.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan bahwa pasokan sembilan bahan pokok (sembako) menjelang bulan puasa sudah mencukupi.

"Secara umum sembilan bahan pokok semuanya sudah siap," kata Budi Waseso(Buwas).

Buwas menyampaikan hal itu seusai menghadiri rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo membahas Persiapan Menghadapi Idul Fitri.

"Apalagi beras, sekarang sudah 2,1 juta ton, gula sudah banyak, jagung masih, jadi minyak kita punya stok 2 juta sekian, jadi sudah mumpuni lah," kata Buwas.

Dengan kecukupan suplai bahan pangan tersebut, operasi pasar, menurut Buwas, belum diperlukan.

"Sementara ini tidak ada operasi pasar, kalau lihat saja gejolak nanti harga naik karena kebutuhan banyak, kita langsung turunkan operasi untuk intervensi. Daging ayam sudah punya banyak, daging kerbau sudah punya banyak, tinggal nunggu perintah nanti, begitu ada kenaikan yang signifikan yang meresahkan masyarakat, ya kita turunkan," ungkapnya.

Baca juga: Mentan "blacklist" 56 importir bawang putih tak taat aturan

Baca juga: Kemendag operasi pasar bawang putih di Pekanbaru, harga grosir Rp22.500/kilogram