Kedekatan dengan orang tua akan pengaruhi masa depan anak

id Berita hari ini, berita riau terkini, berita riau antara, kedekatan orang tua dengan anak

Kedekatan dengan orang tua akan pengaruhi masa depan anak

Ilustrasi saat seorang ibu sedang menjalin kedekatan dengan anak (ANTARA News/Shutterstock)

Jakarta (ANTARA) - Kedekatan antara anak dengan orang tua sangat penting dijalin sejak usia dini, sebab akan mempengaruhi tumbuh kembang anak di masa depan.

Psikolog anak, Vera Itabiliana Hadiwidjojo menjelaskan kerekatan (bonding) adalah hubungan emosional antara orang tua dan anak di mana satu sama lain membutuhkan kontak yang konsisten dan merasa cemas atau tidak nyaman bila terpisah.

Baca juga: Pangan sehat pengaruhi kecerdasan anak

Menurut Vera, kerekatan ini baiknya dilakukan dengan intens pada usia anak 0-2 tahun. Dari sini, akan terlihat bagaimana sikap anak tersebut kepada lingkungan sekitarnya.

"Kerekatan itu dimulainya dua tahun pertama. Itu bisa dilihat dari respon orangtua. Misalnya waktu anak nangis, orang tua harus respon dia meski cuma jawab, "Iya sayang, nunggu sayang".

"Dia akan merasa orang tuanya merespon dia, dia akan merasa aman. Orang tuanya peduli sama dia, menyayangi dia," jelas Vera dalam bincang-bincang "Nivea Sentuhan Ibu - Mendongeng untuk Indonesia" di Jakarta, Kamis.

"Kalau sebaliknya yang terjadi, dia akan merasa kehadirannya tidak diharapkan. Begitu dua tahun atau tiga tahun akan kelihatan dari sikapnya ke orang lain. Dia akan testing ke orang lain, berhati-hati, kira-kira orang ini sayang enggak sama dia, respon enggak ke dia," lanjutnya.

Menurut Vera kerekatan antara orangtua dan anak dapat dibentuk melalui kepekaan orangtua terhadap kebutuhan anak, respon orangtua terhadap kebutuhan anak serta mengajak anak bicara dan bermain untuk menstimulasi perkembangannya.

Anak yang memiliki kerekatan yang baik dengan orangtua cenderung punya rasa ingin tahu yang tinggi, mudah bergaul, mandiri, bisa berinteraksi dengan orang dewasa dan bisa memimpin.

Sedangkan jika kerekatannya buruk akan lebih bergantung pada orang lain, menuntut perhatian, agresif, gelisah, menarik diri dan sulit percaya orang lain.

"Ngotot-ngototan dengan anak itu positif. Jangan dikira bonding time itu cuma yang happy-happy aja dan senyum-senyum. Tapi berantem-berantem juga bonding time, kita jadi tahu sifat anak," jelasnya.

Baca juga: KPPPA fasilitasi 38 daerah untuk bangun ruang bermain ramah anak

Baca juga: Anak Petani Kuansing ini jadi Pemuncak Yudisium Fasilkom Unilak


Pewarta: Maria Cicilia