60 ton bantuan dikirim ACT untuk korban banjir Bengkulu

id act, banjir bengkulu

60 ton bantuan dikirim ACT untuk korban banjir Bengkulu

Logistik ACT untuk korban banjir Bengkulu. (dok ACT/19)

Pekanbaru (ANTARA) - Banjir melanda wilayah Provinsi Bengkulu sejak Sabtu (27/4) menimbulkan puluhan korban jiwa dan kerugian hingga miliaran rupiah

Sebagai respons awal, Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah mendirikan Posko Kemanusiaan dan Dapur Umum yang tersebar di lima titik terdampak banjir maupun longsor di Provinsi Bengkulu.

Bantuan diyakini semakin bertambah dengan pemberangkatan truk kemanusiaan dan armada bantuan yang dikirimkan Senin (29/4).

"Koordinasi lintas lini dengan tim di wilayah Bengkulu baru saja tuntas karena ke depannya kita akan meningkatkan volume aksi ini,” jelas Bambang Triyono selaku Direktur Global Humanity Response ACT melalui pernyataan tertulisnya.

Kerangka aksi bantuan dalam waktu dekat ini salah satunya adalah pengiriman 60 ton bantuan logistik yang diberangkatkan dengan truk dari gudang Humanity Distribution Center ACT di Gunung Sindur, Bogor. Logistik yang dikirimkan di antaranya sembako, selimut, popok bayi, susu, biskuit, termasuk juga pakaian untuk korban banjir.

Imam Akbari selaku Senior Vice President ACT menjelaskan bantuan ini adalah gelombang pertama yang diberikan. Bantuan dapat bertambah apabila kondisi di lapangan lebih mendesak dari sekarang.

"Kalau pemberangkatan kali ini dapat dibilang gelombang pertama, selanjutnya nanti sesuai kebutuhan. Tim rescue kita sendiri sudah terjun dari hari pertama," kata Imam.
Imam Akbari, Senior Vice President ACT (dok ACT/19)


Bantuan diberangkatkan pada Senin sore (29/4), bersamaan dengan pengiriman tiga jenis armada, yakni 3 unit mobil rescue, 1 unit Humanity Food Truck, dan 1 unit ambulans pre-hospital untuk fase darurat.

Imam menjelaskan, selain memberikan bantuan, tim relawan di lapangan akan terus berusaha memperkuat tim yang ada karena pada saat darurat seperti ini, kebutuhan sumber daya menjadi hal yang sangat mendesak.

Aktivitas tim ACT di Bengkulu sendiri menurut Bambang, akan lebih difokuskan kepada bantuan pangan siap santap dan distribusi logistik awal kepada korban. Namun ke depannya, Bambang menjelaskan bahwa sangat diperlukan kembali penguatan posko-posko di Bengkulu dan penambahan posko lain mengingat kondisi lokasi saat ini.

Hari ketiga sejak banjir melanda, Ahad (28/4), jumlah pengungsian masih masif meski banjir perlahan mulai surut.

Apra Julianda Poetra, relawan yang tergabung dalam Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Bengkulu mengatakan, warga juga ada yang bertahan di sekitar rumah dengan mendirikan tenda darurat maupun berteduh di posko.

"Pengungsian masih masif. Banjir di wilayah kota mulai surut, tetapi beberapa kabupaten masih terendam. Jalan dan jembatan juga banyak yang putus sehingga bantuan dan tim rescue belum bisa masuk dan menyebabkan akses kami menjadi terbatas juga," ujar Apra.

Sebelumnya sejak Jumat (26/4) malam, hampir seluruh wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu terendam banjir. Kondisi banjir yang cukup parah membuat beberapa warga terpaksa mengungsi ke posko-posko, salah satunya yang didirikan ACT.

Banjir yang diperkirakan terjadi karena intensitas hujan yang tinggi selama dua hari berturut-turut ini menyebabkan sejumlah jalur transportasi terputus, baik antarkabupaten maupun antarprovinsi yang menghubungkan Bengkulu dengan Sumatera Selatan serta Bengkulu dengan Lampung.

ACT membuka kesempatan bagi sahabat peduli yang ingin berpartisipasi. Salurkan bantuan terbaik melalui rekening atas nama (Yayasan) Aksi Cepat Tanggap :

BNI Syariah # 66 6000 0448

Bank Syariah Mandiri # 6666 7777 68