Pekanbaru heboh pesan hoaks surat suara Pemilu di gudang

Pekanbaru (ANTARA) - Warga Kota Pekanbaru termasuk wartawan pada Kamis dibuat heboh karena menerima pesan dari telepon seluler yang berisi, "info dari WA, info A1, dari Mas Budi, diharap semua relawan 02 bergerak sekarang, ke Panam di depan Sekolah Al Huda. Ada penemuan segudang surat suara. Teman-teman FPI sudah meluncur ke tempat kejadian perkara (tkp)".

Saat pesan ini dibagikan pada beberapa grup wartawan dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau, serta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), komisioner di lembaga tersebut hanya menyikapi santai, malah dibalas dengan jawaban bercanda.

Usut punya usut ternyata, setelah beberapa jurnalis mencarikan kebenaran informasi, ternyata pesan itu hoaks. Pesan itu terjadi akibat kesalahpahaman orang yang menyaksikannya.

"Kesalahpahaman masyarakat rupanya, jadi surat suara di kantor Camat itu gak muat, jadi diletakkan di gudang," ujar H yang tidak ingin disebut namanya, karena ia juga mendapat info dari pesan singkat.

Baca juga: Mahfud MD: Pembuat Hoaks untuk Pilpres 2019 itu Setan, Anaknya Iblis

Salah seorang Komisioner KPU Riau, Abdurahman menyatakan, belum bisa dipastikan tentang pesan yang beredar tersebut benar atau hoaks, karena belum ada investigasi terkait itu.

"Tetapi yang lanjutnya, semua surat suara lebih sudah dimusnahkan," kata Abdurahman lewat seluler.

Sebelumnya KPUKota Pekanbaru memang menyewa gudang di sekolah Al Hudauntuk menyimpan logistik pemilu karena gudang KPU sudah tidak bisa memuat lagi.

Menurut dia, KPUKotaPekanbaru sedang berkoordinasi terkait penemuan itu. Yang jelas dalam prosedurnya, kelebihan surat suara itu harus dimusnahkan sebelum pemungutan suara dan KPU Pekanbaru sudah melaksanakannya, dan disaksikan pihak Polres dan Bawaslu.

Terkait maraknya belakangan pesan hoaks di Pekanbaru sejak Pemilu, termasuk kemarin, adanya pemberitahuan agar warga yang belum mencoblos agar mendatangi Kantor KPU Pekanbaru, ia menambahkan, KPU sudah mengimbau dalam setiap kesempatan menyampaikan hoaks yang menerpa KPU khususnya.

"Di medsos juga sering kita share contoh-contoh hoaks, tapi memang kami juga minta dukungan media untuk membantu menangkal hoaks yang beredar di tengah masyarakat," katanya.

Baca juga: Hanya butuh 5 menit buat SORE bikin lagu "Hoax". Begini kisahnya