Yashinta Difa Pramudyani (ANTARA) - Seorang WNI atas nama Hariadin, yang disandera oleh kelompok bersenjata Filipina Selatan, meninggal dunia di perairan Pulau Simisa, Provinsi Sulu, Jumat.
Dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri RI, Sabtu, dijelaskan bahwa Hariadin meninggal dunia akibat tenggelam di laut setelah terbebas dari penyanderaan.
Hariadin bersama seorang WNI lainnya yaitu Heri Ardiansyah berusaha berenang ke Pulau Bangalao guna menghindari serangan angkatan bersenjata Filipina terhadap kelompok penyandera, sebagaimana dialami warga Malaysia yang terbebas sehari sebelumnya.
Baca juga: Kemlu: Investigasi Kebakaran KBRI Roma Masih Berlangsung
Heri Ardiansyah dapat diselamatkan, tetapi tidak demikian dengan Hariadin.
Pemerintah Indonesia menyampaikan ungkapan duka cita yang mendalam kepada keluarga almarhum Hariadin. Kemlu telah berkomunikasi dengan keluarga kedua WNI di Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dan di Sandakan, Malaysia, guna mengabarkan peristiwa tersebut.
Sabtu ini Heri Ardiansyah dan jenazah Hariadin telah tiba di pangkalan militer Westmincom di Zamboanga City, Filipina, untuk diserahterimakan kepada wakil pemerintah Indonesia. Selanjutnya pemerintah Indonesia akan melakukan proses pemulangan kedua WNI ke Tanah Air secepatnya.
Sejak akhir Februari 2019, Divisi 11 Angkatan Bersenjata Filipina yang didukung oleh Tim BAIS TNI malakukan operasi pembebasan sandera dan terus memberikan tekanan kepada para penyandera. Dalam perkembangan terakhir, para penyandera terdesak di Pulau Simisa, Provinsi Sulu, Filipina Selatan.
Heri Ardiansyah dan Hariadin diculik bersama seorang WN Malaysia, Jari Abdullah, di Perairan Kinabatangan, Sandakan, Malaysia pada 5 Desember 2018. Ketiganya diculik oleh kelompok bersenjata di Flipina Selatan saat sedang bekerja di kapal penangkap ikan berbendera Malaysia SN259/4/AF.
Sejak 2016, tercatat 36 WNI disandera oleh kelompok bersenjata di Filipina Selatan. Dari jumlah tersebut seluruhnya berhasil dibebaskan, namun seorang orang sandera WNI meninggal dunia dalam proses pembebasan tersebut.
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Baca juga: Kemlu Susun Kebijakan Luar Negeri Lima Tahun Ke Depan
Baca juga: Hayono Apresiasi Reaksi Kemlu Terkait Pesawat Hilang
Berita Lainnya
Mengapa tidur menggunakan lensa kontak dapat bahayakan mata, begini penjelasannya
19 December 2024 13:25 WIB
Erick Thohir beberkan hasil transformasi sepak bola Indonesia ke FIFA
19 December 2024 13:18 WIB
Mendikdasmen dorong agar kegiatan pembelajaran tak terbatas di sekolah
19 December 2024 13:00 WIB
Saat Natal dan Tahun Baru, kelurahan-kecamatan di Jaksel diingatkan untuk gandeng aparat
19 December 2024 12:39 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Warga Gaza dambakan perdamaian dan kehidupan normal
19 December 2024 12:00 WIB
Film "Perang Kota" akan jadi penutup festival film Rotterdam, Belanda ke-54
19 December 2024 11:38 WIB
Bandara Radin Inten perkirakan capai 95 ribu penumpang di libur akhir tahun
19 December 2024 11:29 WIB