Jakarta (ANTARA) - WhatsApp dikabarkan sedang menyiapkan fitur yang jika diaktifkan akan dapat mendeteksi informasi tentang pesan berantai, membantu penggunanya mengenali apakah pesan tersebut tergolong spam atau berita palsu.
Laman WABetaInfo menulis di aplikasi berkirim pesan versi 2.19.80, WhatsApp memasukkan fitur bernama "Forwarding Info" yang ada di bagian Message Info.
Baca juga: WhatsApp, Instagram dan Facebook Mesengger akan digabung?
Jika pengguna mengklik pesan yang mereka kirim ke pengguna lain, dia akan bisa melihat apakah pesan tersebut sudah sampai dan sudah dibaca oleh lawan bicara mereka, fitur yang sudah ada saat ini.
Jika pengguna mendapatkan pesan berantai dan ingin tahu berapa kali pesan tersebut sudah dikirimkan, kirim ulang pesan tersebut lalu klik dan tahan pesan yang kita kirimkan untuk membuka Message Info.
Fitur baru ini akan memperlihatkan berapa kali pesan tersebut sudah pernah dikirimkan, menurut WABetaInfo. Fitur ini diperkirakan akan tersedia dalam versi beta dalam beberapa waktu ke depan.
Sebuah pesan tergolong "sering dikirim ulang" jika dikirimkan lebih dari empat kali. WhatsApp dalam versi terbaru akan memberikan gelembung yang sedikit lebih besar pada pesan yang sering diteruskan.
Melalui fitur ini, WhatsApp mengajak para penggunanya untuk memahami bahwa pesan yang sangat populer, yang terlalu sering diteruskan, patut dicurigai mengandung informasi yang belum tentu benar.
Sayangnya, fitur Forwarding Info ini tidak terlihat jika pesan tersebut tergolong "sering dikirim ulang" atau sudah lebih dari lima kali diteruskan, menurut laman tersebut.
Baca juga: Sejumlah Orang Meninggal Dunia di India Karena Pesan Teruskan WhatsApp, Facebook Akan Membatasi
Baca juga: WhatsApp Dikabarkan Masih Bisa Digunakan Pada BlackBerry 10
Berita Lainnya
BPS catat harga gabah dan beras pada November mengalami penurunan
02 December 2024 16:27 WIB
BPBD catat ketinggian banjir rob sempat 40 centimeter pada Senin pagi
02 December 2024 16:18 WIB
BRK Syariah sabet penghargaan sebagai pionir digitalisasi pemerintah daerah
02 December 2024 16:15 WIB
Airlangga sebut inflasi dan pertumbuhan ekonomi landasan UMP 6,5 persen
02 December 2024 14:14 WIB
Pasukan Israel tak berhenti serang Lebanon selatan meski ada gencatan senjata
02 December 2024 13:34 WIB
Dietisien: Tempe merupakan produk nabati yang baik untuk jantung
02 December 2024 13:23 WIB
Kemenag tunggu undangan DPR soal pembahasan biaya penyelenggaraan haji
02 December 2024 12:47 WIB
Badan Gizi Nasional tinjau dapur penyedia makan bergizi di lanud
02 December 2024 12:34 WIB