Jakarta (Antarariau.com) - Facebook Inc sedang menguji coba membatasi pesan yang diteruskan, setelah kejadian di India yang menelan korban jiwa akibat pesan berantai yang beredar melalui WhatsApp.
"Kami yakin perubahan-perubahan ini, yang akan terus kami evaluasi, akan membantu WhatsApp tetap menjadi seperti tujuan aplikasi ini dibuat: aplikasi untuk pesan pribadi," kata WhatsApp di blog mereka.
Saat ini uji coba masih dilakukan di India, belum ada informasi apakah negara lain juga akan mengalami hal yang sama. Di India, pesan yang diteruskan akan dibatasi hanya lima percakapan, baik secara pribadi maupun dalam grup.
Masih di India, seperti diberitakan Reuters, WhatsApp akan menghilangkan tombol meneruskan secara cepat (quick forward button) di dekat pesan media.
India disebut sebagai pengguna salah satu yang banyak meneruskan pesan, foto dan video.
Beberapa waktu lalu, pesan berantai yang beredar melalui WhatsApp menyebabkan massa memukul lebih dari 12 orang yang diduga penculik anak, beberapa di antaranya meninggal.
Pemerintah India meminta WhatsApp turun tangan dalam mengatasi persebaran informasi di dalam platform.
Merespons permintaan India, WhatsApp mengeluarkan fitur label untuk meneruskan pesan agar orang yang menerima pesan tersebut tahu bahwa pengirim mendapatkannya dari orang lain.
Berita Lainnya
Banjir melanda Spanyol, sejumlah orang dilaporkan hilang, kereta cepat disetop
30 October 2024 10:15 WIB
Insiden penembakan di Walmart Virginia, AS tewaskan sejumlah orang
23 November 2022 16:12 WIB
Sejumlah saksi diperiksa terkait kapal tenggelam yang menewaskan tujuh orang
17 October 2022 12:16 WIB
Enam orang dilaporkan tewas akibat bus tabrak sejumlah mobil di Wonosobo
10 September 2022 12:05 WIB
Sejumlah orang tua dan siswa antusias ikut vaksinasi COVID-19 di SDN 07 Pegangsaan Dua
14 December 2021 12:00 WIB
Kerbau mengamuk, sejumlah orang dilarikan ke RS
13 November 2021 14:31 WIB
Ledakan bom bunuh diri di pasar Baghdad tewaskan sejumlah orang
21 January 2021 16:36 WIB
Serangan kelompok bersenjata ke sejumlah desa di Niger barat tewaskan puluhan orang
11 May 2020 10:48 WIB