Vidio bunuh diri di Mall SKA Pekanbaru dipastikan Hoax, penyebarnya kini diburu

id Berita hoaks,Bunuh diri,Mall SKA,polda riau,hoax

Vidio bunuh diri di Mall SKA Pekanbaru dipastikan Hoax, penyebarnya kini diburu

Polda Riau lacak penyebar vidio hoaks bunuh diri di Mall SKA (Ilustrasi Antaranews)

Pekanbaru (Antaranews Riau) - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau turun tangan menyelidiki penyebar video bohong (hoaks) bunuh diri dengan cara melompat dari sebuah gedung yang dalam video tersebut disebutkan terjadi di pusat perbelanjaan Mall SKA Pekanbaru.

"Pertama saya ingin menegaskan bahwa video itu tidak benar terjadi di Pekanbaru. Kami juga tengah menyelidiki siapa yang pertama kali mengunggah dan menyebarkan video tersebut," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau, Kombes Pol Gidion Arif Setiawan kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.

Sebuah video berdurasi 30 detik menyebar luas di berbagai kalangan pengguna WhatsApp di Kota Pekanbaru. Dalam vidio amatir tersebut, terlihat seorang perempuan tergeletak di lantai luar gedung.



Sementara seorang wanita lainnya tampak terjun dari sebuah gedung yang terlihat cukup tinggi. Dalam video itu juga tergambar kepanikan dan jerit histeris warga.

Selain itu, di dalam video tersebut juga ditulis lokasi Mall SKA. Tulisan lokasi itu tercantum jelas sepanjang vidio itu berputar.

Gidion memastikan bahwa insiden itu tidak terjadi Kota Pekanbaru. Namun, dia juga tidak menjelaskan lokasi persis kejadian. Hanya saja, berdasarkan penelusuran Antara, video itu terjadi di Kota Bandung pada 2017 silam.

Lebih jauh, Gidion meminta kepada masyarakat agar lebih bijak menggunakan media sosial. Dia mengatakan masyarakat harus dapat memastikan kebenaran sebuah kabar berita sebelum menyebar ke orang lain.

"Intinya harus bijak menggunakan medsos. Jangan sampai jari-jari kita membuat resah orang lain," imbaunya.

Baca juga: Vidio viral gelombang tinggi hantam Pantai Wisata Bengkalis ternyata hoax

Baca juga: Riau Peringkat 4 Indeks Kerawanan Medsos, Bawaslu: Lawan Hoax dan Kampanye SARA