Jakarta (Antarariau.com) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak menguat sebesar 16 poin ke posisi Rp14.345 dibandingkan sebelumnya Rp14.361 per dolar AS.
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa laju mata uang rupiah mampu kembali mengalami kenaikan setelah merespon pergerakan dolar AS yang cenderung melandai di pasar global.
"Adanya komentar The Fed terkait dengan arah suku bunga yang cenderung netral membuat pergerakan dolar AS tertahan sehingga memberikan kesempatan pada rupiah untuk melanjutkan penguatan," katanya.
Di sisi lain, lanjut dia, imbas dari pernyataan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang menyatakan prospek ekonomi Indonesia akan semakin membaik dengan pertumbuhan yang lebih tinggi dan stabilitas yang tetap terjaga turut mendorong rupiah terapresiasi.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 diperkirakan tetap meningkat hingga mencapai kisaran 5,0-5,4 persen," katanya.
Ia menambahkan inflasi 2019 yang tetap terkendali pada kisaran sasaran 3,5 persen plus satu persen turut menambah sentimen positif pada rupiah.
Meski demikian, lanjut dia, kenaikan mata uang rupiah itu masih dibayangi dengan perkiraan kembali meningkatnya dolar AS mengingat belum ada kepastian kesepakatan perdagangan Amerika Serikat dengan China.
Berita Lainnya
Nilai tukar rupiah melemah tajam karena The Fed beri pernyataan sangat "hawkish"
19 December 2024 10:35 WIB
Nilai tukar rupiah naik tipis jelang pertemuan Fed
16 December 2024 15:50 WIB
Nilai tukar rupiah turun jadi Rp16.009 per dolar AS
13 December 2024 17:21 WIB
Nilai tukar rupiah melemah dipengaruhi sentimen ketegangan geopolitik
11 December 2024 10:15 WIB
Nilai tukar rupiah diproyeksikan menguat di tengah harapan stimulus dari China
10 December 2024 10:04 WIB
Analis perkirakan nilai tukar rupiah rupiah menguat jelang rilis inflasi domestik
02 December 2024 10:00 WIB
Nilai tukar rupiah naik akibat aksi ambil untung investor
29 November 2024 15:49 WIB
Nilai tukar rupiah meningkat di tengah proyeksi ekonomi Indonesia yang solid
28 November 2024 16:12 WIB