RSUD Tembilahan Minta Masyarakat Kenali Gejala DBD

id rsud tembilahan, minta masyarakat, kenali gejala dbd

RSUD Tembilahan Minta Masyarakat Kenali Gejala DBD

Tembilahan, Riau (Antarariau.com) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, Saut Pakpahan meminta masyarakat untuk mengenali gejala demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk "Aedes Aegypty".

"Masyarakat harus tahu dulu gejala DBD, sehingga ketika tubuh terserang dapat segera ditanggulangi dengan cepat. Jangan tunggu sekarat baru dibawa ke Rumah sakit dengan alasan tidak tahu," katnya di Tembilahan, Selasa.

Dia menyayangkan masih banyaknya masyarakat yang tidak mengenali tanda-tanda dan gejala penyakit DBD sehingga harus menjalani rawat inap saat tubuh sudah terinfeksi.

"Seperti pada kasus pada pekan ke 44-45 2018, belasan anak kita rawat setiap harinya dengan kasus yang sama (DBD), bahkan ada yang sudah tak berdaya. Melihat kondisi demikian kita bisa lihat bahwa ada keterlambatan penanganan dari orang tua," katanya.

Dia menjelaskan, gejala DBD umumnya memang seperti demam biasa, yang membedakannya hanyalah suhu panas yang lebih tinggi hingga mencapai 40 derajat Celcius.

Selanjutnya tubuh yang terserang DBD akan mengalami gangguan pencernaan seperti mual dan muntah sehingga menyebabkan penderitanya tidak nafsu makan.

"Demam tinggi disertai mual dan muntah merupakan gejala awal tubuh terserang DBD, terutama jika demamnya sudah lebih dari tiga hari," katanya.

Penyakit DBD, kata dia, dapat segera diatasi jika masyarakat mengenal gejala awalnya, namun jika gejala awal diabaikan maka penderitanya akan mengalami fase kritis dengan tanda-tanda ruam merah pada tubuh hingga mengalami Dengue Shock Syndrome (DSD) yang dapat mengakibatkan kematian.

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk segera memeriksakan diri di puskesmas terdekat jika mengalami tanda-tanda dan gejala penyakit DBD.

Begitu pula kepada setiap Puskesmas agar segera merujuk pasien jika sekiranya perlu penanangan langsung dari rumah sakit.

"Yang penting diperiksa dulu, bagaimana selanjutnya nanti pihak Puskesmas yang menentukan apakah pasien perlu dirawat atau tidak," katanya.

Menurutnya penyakit DBD yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty tidak bisa diabaikan karena akan memperburuk kondisi penderitanya bahkan bisa menyebabkan kematian. Masyarakat lanjutnya, jangan menunggu ada uang baru akan berobat jika tanda-tanda DBD sudah dirasa.

"Jangan tunggu nanti, tunggu dapat uang. Silakan periksa dan dirujuk dengan melampirkan surat rujukan dari puskesmas, KTP dan KK. Selanjutnya, rumah sakit yang akan menindaklanjuti," tambahnya.