Oleh Frislidia
Pekanbaru (Antarariau.com ) - Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) tidak membedakan ras, suku dan agama dalam menampung pemuda dan pemudi yang berminat untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi yang dikelola di bawah naungan perserikatan Muhammadiyah itu.
"Perguruan tinggi Muhammadiyah menampung seluruh WNI, tanpa membedakan ras, suku dan agama, dimanapun perguruan ini akan dibangun hingga di Indonesia Timur sekalipun, Muhammadiyah hadir di sana," kata Rektor UMRI, DR. Mubarrak, di sela acara wisuda 285 lulusan, di Kampus II Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru, Sabtu.
Menurut Mubarrak, keberadaan UMRI dimana saja dibangun berbuat untuk umum, tidak membedakan ras, agama dan suku, namun tetap bertekad melahirkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang baik melalui upaya peningkatan kualitas lulusan.
Dengan kualitas yang telah terbukti kini, katanya menyebutkan, orang tua antusias memasukkan anaknya untuk kuliah di UMRI, bukan karena dia satu agama Islam, akan tetapi lebih menilai karena kualitas lembaga.
"Artinya non muslim pun datang ke sini, dia tidak takut bahwa ini lembaga yang dimiliki oleh Perserikatan Muhamdidyah tetapi lebih melihat bahwa perserikatan ini sebagai lembaga yang memang dibangun untuk seluruh WNI dan tidak membedakan suku, agama dan ras," katanya.
Jadi, katanya lagi, mereka datang ke sini, selain melihat adanya pemerintah dia juga melihat tidak ada dikotomi suku, ras dan agama itu, sehingga memicu antusiasme mereka kuliah di UMRI.
Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak mengandalkan pendidikan murah sebab jika diharapkan dengan SPP mahasiswa, maka kampus tidak akan bisa berbuat banyak, artinya dengan kondisi perekonomian sekarang UMRI melakukan upaya menerima subsidi.
"Pertama subsidi keikhlasan dari dosen-dosen kita yang diberi fasilitas yang bisa memenuhi kebutuhannya dan bisa berbuat lebih baik, kedua subsidi berasal dari usaha klinik, dan usaha perkebunan sawit yang juga menghasilkan dan membantu UMRI," katanya.
Kebijakan subsidi lainnya, katanya lagi, yakni dengan cara melakukan efisiensi dalam operasional tetapi tidak dalam kegiatan akademik, SPP mahasiswa masih hampir sama dengan perguruan tinggi lainnya di Pekanbaru namun tetap memberikan toleransi pada orang tua dengan pembayaran juga bisa diangsur tiga bulan sekali.
SPP Mahasiswa UMRI di Pekanbaru tidak relatif murah dan hampir sama dengan yang lain, namun tidak bermakna pendidikan murah, tetapi lebih mengutamakan kualitas.
Ia menyebutkan, dari 285 lulusalan yang diwisiduwa tersebut tercatat sebanyak 36 orang lulusan cumlaude, dan sebagian besar adalah wanita, karena mereka lebih rajin, disiplin dan telaten. Selain telaten, cara kerjanya jika dibandingkan dengan pria, pada wanita ada kekhawatiran jika gagal, merasa malu.
Para wisudawan yang lulus cumlaude itu berasal dari program studi D3 keperawatan sebanyak 5 orang, D3 keuangan perbankan 5 orang, S2 tekhnik mesin 1 orang, S1 tekhnik industri 4 orang, S2 biologi 2 orang, S1 fisikia 1 orang, S1 kimia 1 orang, S1 akuntansi 5 orang, S1 ekonomi pembangunan 1 orang, S1 tekhnik informatika 2 orang, S1 sistim informasi 2 orang, S1 pendidikan informatika 3 orang, dan S1 hukum 3 orang.
Berita Lainnya
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB
Liburan Imlek, Pantai Selatbaru di Bibir Selat Malaka Dipadati Pengunjung
29 January 2017 21:40 WIB
Jalani Pemeriksaan Di Imigrasi Pekanbaru, TKA Ilegal Mengaku Stres
18 January 2017 16:55 WIB
Pelajar Sekolah Di Inhil Banyak Yang "Ngelem"
13 January 2017 6:15 WIB
Sejumlah Produk Kosmetik Dan Makanan Kadaluarsa Disita Pihak Polres Bengkalis
16 December 2016 23:15 WIB