Sempat Tertunda, Kabupaten Siak Kembali Melanjutkan Pemberian Vaksin MR

id sempat tertunda, kabupaten siak, kembali melanjutkan, pemberian vaksin mr

Sempat Tertunda, Kabupaten Siak Kembali Melanjutkan Pemberian Vaksin MR

Ilustrasi_Vaksin MR

Siak, (Antararau.com) - Dinas Kesehatan Kabupaten Siak, Provinsi Riau kembali melanjutkan pemberian vaksin Measles Rubella (MR) ke semua anak usia sembilan bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun di wilayah setempat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Siak, Tony Chandra kepada Antara, Kamis, mengatakan, Pemkab Siak menyepakati untuk melanjutkan pemberian vaksin MR setelah mendapatkan persetujuan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau dan kabupaten dikarenakan beberapa pertimbangan.

Pertama hingga sekarang belum ada obatnya untuk penyakit Rubella selain melakukan pencegahan melalui vaksin. Kemudian pertimbangan ilmu kedokteran dan tenaga ahli bahwa penyakit campak dan rubella memang sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kecacatan," ujarnya.

Dia mengatakan, Dinas Kesehatan sudah menyebarkan surat edaran untuk melanjutkan pemberian vaksin MR ke kecamatan, sekolah-sekolah dan Puskesmas, dan sudah dimulai lagi sejak Senin (17/9).

"Surat edaran sudah kita sebarkan dan itu melalui persetujuan Bupati Siak," kata Tony.

Pemkab Siak memutuskan untuk menunda pemberian vaksin MR pada 1 Agustus 2018 setelah masuknya surat permohonan penundaan dari MUI Siak. Namun Pemkab Siak, sempat melakukan pencanangan kampanye vaksin MR.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau bahwa capaian Provinsi Riau sampai dengan 8 September 2018 hanya 18,47 persen masih jauh dari target. Bahkan, Riau berada di urutan kedua paling bawah dari capaian provinsi se-Indonesia.

Dari 12 kabupaten/kota di Riau, hanya lima daerah yang pencapaiannya di atas 20 persen dan paling tinggi di Kabupaten Kuantan Singingi yakni sekitar 37,66 persen.

Realiasi imuniasi di Ibukota Provinsi Riau, yakni Kota Pekanbaru, hanya 15,36 persen. Bahkan, di Kabupaten Kepulauan Meranti, Siak dan Kota Dumai, pencapaiannya masih di bawah 10 persen.