Yaounde, Kamerun, (Antarariau.com/Xinhua-OANA) - Dana Anak PBB (UNICEF) menyatakan organisasi tersebut telah mengutuk aksi kekerasan dan penculikan anak sekolah oleh beberapa orang pria bersenjata di daerah bergolak Angophone, Kamerun.
"UNICEF Kamerun mengutuk aksi kekerasan, penculikan, intimidasi dan serangan terhadap sekolah di wilayah barat-laut dan baratdaya. Semua anak di wilayah itu seperti anak-anak di seluruh negeri itu harus bisa bersekolah dalam kedamaian," kata Jacques Boyer, Wakil UNICEF di Kamerun di dalam satu pernyataan yang disiarkan Kamis (6/9).
"UNICEF menyerukan perlindungan hak semua anak," kata Boyer, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi.
Sejak tahun ajaran baru dimulai pada 3 September, sekolah, pelajar, guru dan personel administrasi di kedua wilayah itu telah menjadi sasaran kekerasan. Pada Selasa, beberapa pria bersenjata menyerang satu sekolah menengah di bagian timur-laut negeri itu, dan menculik enam pelajar serta kepala sekolah.
Pasukan separatis bersenjata telah bentrok dengan pasukan keamanan Kamerun di kedua wilayah tersebut sejak November tahun lalu. Kaum separatis berusaha mendirikan negara baru di kedua wilayah itu, yang dinamakan "Ambazonia".
Berita Lainnya
Anggota DPR kutuk keras aksi aneksasi Israel terhadap Palestina
02 July 2020 14:05 WIB
Polisi di Gunung Lawu diserang orang misterius
21 June 2020 18:52 WIB
Dugaan kekerasan seksual bocah TK di Pekanbaru, Pengamat : Pelaku dan korban butuh psikolog
17 January 2024 11:42 WIB
Viral dugaan kekerasan seksual di TK di Pekanbaru, orangtua akui takut dan lebih waspada
16 January 2024 18:39 WIB
Ada 107 kasus KDRT dan kekerasan anak selama 2023
15 November 2023 18:35 WIB
Sekjen PBB Antonio Guterres khawatir atas kekerasan dan korban skala besar di Sudan
14 June 2023 14:44 WIB
Jerman dan Swiss prihatinkan atas kekerasan terus meningkat di Gaza
11 May 2023 14:08 WIB
Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Riau meningkat
30 July 2022 8:10 WIB