Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mengakui imunisasi Measles Rubella untuk anak-anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun di daerah itu berjalan lambat atau masih jauh dari target awal program tersebut diluncurkan.
"Memang masih jauh dari harapan, tapi kami masih terus berusaha," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy Saragih di Pekanbaru, Rabu.
Rizaldy yang akrab disapa Dokter Bob itu, menjelaskan bahwa hal itu lantaran masih banyak penolakan dari orang tua yang anaknya akan diberikan vaksin tersebut.
Semenjak awal program tersebut diluncurkan di Pekanbaru pada 1 Agustus hingga saat ini, kata dia, total anak yang telah mendapatkan vaksin 35.153 orang atau sekitar 12,5 persen dari total anak yang menjadi target sekitar 281 ribu anak.
Hingga pekan lalu, sedikitnya 4.286 orang tua menolak anaknya diberikan imunisasi MR yang akibatnya sejumlah sekolah terpaksa meminta penundaan waktu pemberian vaksin tersebut.
Pemberian vaksin tetap akan dilaksanakan di sekolah, setelah ada kejelasan tentang jumlah anak yang akan divaksin.
"Ada beberapa sekolah yang menunda. Kalau dicicil takutnya akan bermasalah dalam pendataan," katanya.
Dia mengatakan penolakan terjadi lantaran sampai saat ini belum ada kejelasan soal kehalalan vaksin MR.
Kendati demikian, ia mengaku bahwa beberapa waktu lalu Kementerian Kesehatan telah mengedarkan surat pemberitahuan terkait dengan pemberian vaksin MR di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam edaran tersebut, dinyatakan bahwa Dinkes diimbau untuk tetap melaksanakan vaksinasi MR.
Kendati masih tingginya penolakan akibat belum diketahui kehalalan vaksin, namun ia menilai program yang digencarkan oleh pemerintah pusat tersebut untuk melindungi kesehatan masyarakat.
"Persoalannya masih sama. Para orang tua takut soal kehalalan dari vaksin MR tersebut," katanya.
Ia mengatakan vaksinasi akan memperoleh hasil yang maksimal hingga akhir.
Pasalnya, menurut Dokter Bob, kesehatan masyarakat poin penting dan harus mendapatkan perhatian serius.
Ia mengatakan dampak buruk yang mengancam kesehatan masyarakat tidak akan datang dalam waktu dekat, namun dalam beberapa waktu ke depan jika vaksinasi tidak dilakukan saat ini.
Oleh sebab itu, pihaknya akan terus menggencarkan upaya vaksinasi tersebut hingga 30 September mendatang.
Berita Lainnya
Ada 1.151 kasus HIV/AIDS di Riau
13 December 2024 6:10 WIB
Dinkes Riau turunkan tenaga medis dukung proses pencoblosan Pilkada 2024
25 November 2024 17:12 WIB
2.900 orang di Pekanbaru menderita HIV/AIDS
29 December 2023 21:00 WIB
Ada 359 kasus HIV sepanjang 2023 di Pekanbaru
05 December 2023 7:51 WIB
604 anak di Pekanbaru terkena ISPA diduga dampak karhutla
11 October 2023 19:53 WIB
Tersisa satu pasien per minggu, Pekanbaru mampu kendalikan COVID-19
01 June 2022 6:41 WIB
Seluruh kecamatan di Pekanbaru bebas zona merah COVID-19
16 March 2022 1:36 WIB
15 pasien COVID-19 di Riau meninggal
06 March 2022 11:04 WIB