Pedagang Bendera Musiman Mulai Marak di Pekanbaru

id pedagang, bendera musiman, mulai marak, di pekanbaru

 Pedagang Bendera Musiman Mulai Marak di Pekanbaru

Pekanbaru (Antarariau.com) - Sejumlah pedagang bendera dan umbul-umbul musiman mulai marak di beberapa ruas jalan Kota Pekanbaru jelang perayaan hari kemerdekaan Indonesia.

"Saya sudah mulai berjualan semenjak pekan lalu," ucap Heri salah seorang pedagang bendera di Jalan Sudirman Pekanbaru, Rabu.

Heri menuturkan bahwa berjualan bendera tersebut sudah dilakoninya semenjak beberapa tahun lalu. Dengan memanfaatkan momen Hari Kemerdekaan ia dan beberapa rekannya yang lain untuk sementara waktu berhenti dari profesi mereka sebagai pekerja bangunan.

Setidaknya dalam satu hari ia mampu menjual lima hingga 10 lembar bendera. Jumlah tersebut diakuinya kemudian akan terus meningkat seiring dengan puncak perayaan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus mendatang.

Untuk harga satuan bendera tersebut dijelaskan Heri tergantung dari ukuran bahan baku bendera tersebut. Ia mencotohkan untuk satu bendera ukuran 50x75 cm dibanderol dengan harga Rp15.000. Sedangkan untuk bendera dengan ukuran 1 meter x 70 cm dijual dengan harga Rp25.000. Selain itu Heri juga menjual umbul-umbul merah putih sepanjang 10 meter yang dijual dengan harga Rp450.000.

"Kalau awal bulan ini masih sepi. Kebanyakan orang beli saat minggu kedua Agustus ini," imbuhnya.

Diakui Heri bahwa bendera-bendera tersebut ia datangkan dari luar Provinsi Riau. Seperti Kota Bandung dan beberapa kawasan lain di pulau Jawa. Bendera tersebut didapatkan Heri dari seorang distributor yang kemudian menyalurkan ke beberapa orang penjual di Pekanbaru.

Dari setiap bendera yang terjual tersebut Heri mengaku mendapatkan komisi 25 hingga 50 persen dari harga bendera yang dijual.

Kendati demikian, dikatakan Heri bahwa untuk tahun 2018 diprediksi tingkat jual beli bendera tersebut akan mengalami penurunan. Pasalnya jika dibandingkan dengan tahun lalu, masyarakat sudah mulai membeli bendera sejak satu pekan menjelang masuknya bulan Agustus. Namun sampai saat ini ia dan beberapa rekannya yang lain justru mengaku bahwa animo masyarakat masih rendah.

"Dulu dalam satu hari bisa menjual sampai belasan bendera. Itupun belum masuk bulan Agutus," ucapnya lagi.

Namun ia mengaku optimis bahwa usahanya tersebut akan mulai menanjak manakala mendekati hari "H" kemerdekaan. Setidaknya masih terdapat dua pekan lagi menjelang puncak Hari Perayaan Kemerdekaan Bangsa Indonesia tersebut.