Rezeki di 30 Tahun Pernikahan, Rumah Sugianto Dibedah LAZIS IMRA

id rezeki di, 30 tahun, pernikahan rumah, sugianto dibedah, lazis imra

Rezeki di 30 Tahun Pernikahan, Rumah Sugianto Dibedah LAZIS IMRA

Peletakan batu pertama bedah rumah seorang warga di Pangkalan Kerinci yang dibantu Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Ikatan Mesjid Riau Andalan (LAZIS IMRA) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP)

Pangkalan Kerinci, (Antarariau.com) - Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Ikatan Mesjid Riau Andalan (LAZIS IMRA) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), melaksanakan peletakan batu pertama bedah rumah seorang warga bernama Sugianto (58) di Pangkalan Kerinci, Rabu (18/7). Acara ini diselenggarakan secara formal, dihadiri Camat Pangkalan Kerinci, Perwakilan Kelurahan, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Pelalawan, Manajemen RAPP, serta warga setempat.

Perwakilan LAZIS IMRA Irvan Kasiar mengatakan, program bedah rumah untuk Sugianto ini adalah yang ke-9, terhitung sejak tahun 2016. Setelah melakukan survei dan seleksi oleh tim, dari dua kandidat yang diajukan hanya satu yang dipilih, yakni rumah Sugianto. Penilaian berdasarkan kelayakan kondisi, serta survei administrasi seperti KTP, penghasilan, dan tanah.

"Kriteria pemilihan rumah, pertama diidentifikasi terlebih dahulu oleh 3 orang di tim Amil. Mereka bergerak mensurvei dan mengutip berkas. Lalu hasil kutipan diidentifikasi yang berpotensi untuk dibedah. Dari potensi tersebut, kami lanjut dengan mensurvei administrasi seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), penghasilan, dan sertifikat tanah. Nanti jika ada 8 rumah yang diajukan, dipilih 5," ujarnya.

Setelah tim Amil mensurvei, mereka menyerahkan penilaian secara keseluruhan ke LAZIS untuk disurvei ke lapangan. Kegiatan ini di awal tahun 2016 hingga sekarang sudah 9 rumah yang dibedah, yaitu di daerah Pangkalan Kerinci Timur 4 rumah, Desa Sering 1 rumah, Kuala Terusan 3 rumah dengan konsep renovasi, 1 Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) yang dibangun baru, dan rumah Sugianto di Pangkalan Kerinci Kota.

Sugianto merupakan pria paruh baya keturunan Aceh yang sempat bekerja di Pec Tech pada tahun 1996. Anak dan istrinya diboyong ke Pangkalan Kerinci pada tahun 1997. Demi menafkahi istri dan 7 orang anaknya, Sugianto beralih profesi menjadi penarik becak di Pangkalan Kerinci.

"Sebenarnya penghasilan dari menarik becak itu cukup, tapi jika kami hanya punya 2 atau 3 anak. Alhamdulillah kami diberi rezeki dengan memiliki 7 orang anak, sehingga mereka harus dibiayai, terutama untuk pendidikan," ungkap istri Sugianto, Sutrisna (55).

Rumah sebelumnya terbuat dari papan, namun semakin lama semakin lapuk sehingga ditutupi dengan triplek. Terdapat ruang tamu, 1 kamar tidur dan ruang keluarga yang dipakai untuk tidur, lalu kamar mandi dan dapur. Mereka sudah lama berniat untuk membedah rumah, namun tidak memiliki cukup finansial.

"Alhamdulillah. Kami sangat senang dan bersyukur sekali, akhirnya tepat di 30 tahun usia pernikahan kami mendapat bantuan dari LAZIS IMRA untuk membantu bedah rumah. Sudah lama menjadi impian kami, dan terwujud di tahun ini. Kami harap dapat segera selesai agar kami bisa menempatinya," tambah Sutrisna. Sementara rumah dibedah, mereka tinggal di kontrakan terdekat.

Manajemen RAPP Elwan Jumandri mengatakan, bantuan ini merupakan hasil donasi dari karyawan Muslim PT RAPP yang terstruktur dalam organisasi paguyuban keagamaan. Camat Pangkalan Kerinci Dodi A Saputra sangat mengapresiasi program ini karena membantu dalam memakmurkan warga di sekitar wilayah pemerintahannya.(rls)