Magang di PHR membuka pintu rezeki

id Pertamina Hulu Rokan, magang di PHR, magang langsung kerja, modal ke Jakarta

Magang di PHR membuka pintu rezeki

Peserta magang PHR Batch 5 Kardinal Kardero dan Zulfa Aini pada hari pertama hingga enam bulan ke depan. (ANTARA/HO-PHR)

Pekanbaru (ANTARA) - Pagi itu, Karfin bangun menyambut hari yang sudah sangat dinanti-nantikannya. Betapa tidak, ini adalah kali ketiganya dia mencoba peruntungan setelah dua kali sebelumnya kandas dan berakhir duka. Tanpa pikir panjang, ia bergegas mandi dan gosok gigi lalu langsung menggapai gawainya.

Dengan perasaan was-was dan cemas, dia membuka gawai telepon seluler pintarnya untuk mengecek sebuah pengumuman. Tapi apesnya, ternyata pengumuman yang dinantikan itu masih saja belum keluar. Nasibnya masih menggantung. Perasaan cemas masih berkelebat atas trauma dua kali kegagalan yang ia alami.

"Saya sudah coba dua kali dan semuanya duka saja, tak ada sukanya karena dua-duanya tak lolos," ujarnya.

Waktu pun berlalu, pengumuman yang dinanti masih belum juga menunjukkan kejelasannya. Dia yang telah mandi dan gosok gigi, akhirnya beraktivitas seperti biasa yakni membantu orangtuanya di Jalan Paus, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

Berjam-jam dia terus mengecek gawai dan me-refresh kembali halaman yang diaksesnyaselama beberapa hari. Hingga akhirnya pada sore hari ketika dia kembali me-refresh halaman situs tersebut, muncul warna hijau yang berarti dirinya siap menyambut suka yang telah lama dinantinya. Saking senangnya dan untuk membuktikan ini bukan mimpi, dia kembali me-refresh halaman untuk melihat warna hijau tersebut.

Begitulah akhir penantiannya berharap untuk lolos menjadi pekerja magang di perusahaan minyak dan gas bumi, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Namun begitu, pengumuman pada hari Sabtu itu barulah kelulusan administrasi. Dia harus bersiap untuk menjalani tes potensi akademik berikutnya.

Awalnya dia tahu adanya program magang bagi putra putri Riau ini dari media sosial instagram. Setelah lulus dari Jurusan Teknik Mesin Politeknik Caltex Riau ia pun ingin mencoba kesempatan magang tersebut.

Tapi apa daya dua kali dia mencoba, keduanya berakhir duka. Namun itu tak menyudutkan semangatnya untuk tetap mencoba. Mulailah dikumpulkan berkas yang jadi persyaratannya hingga akhirnya dinyatakan lulus administrasi.

"Menunggu hasil masih deg-degan karena sebelumnya sudah ikut dan belum rezeki. Saya sangat berharap yang kali ini, semoga rezeki. Bangun tidur belum mandi, buka HPsambil berdoa pas buka dan refresh situs ternyata belum ada hasil. Seharian bolak-balik buka HP buka situs.Pas sore hari baru ada, Selamat anda lolos. Baru ketiga ini sukanya, senang kali refresh, hijau, lolos," ungkapnya.

Setelah dinyatakan lolos, ia pun belajar untuk tes akademik. Sepertinya semesta mendukungnya karena dinyatakan lolos kembali. Begitu juga pada saat wawancara hingga akhirnya diminta melakukan tes kesehatan. Ketika itu semua berjalan lancar dan dia mampu menjelaskan dirinya sebaik mungkin.

Karfin Kordero, itulah namanya. Dia lolos pada Juli 2024 lalu pada formasi yang dilamarnya yakni fungsi drilling dan completion pada tim performance and digitalization. Ia pun menjadi salah satu dari 84 peserta yang lolos Program Magang PHR Batch 5.

Anak pertama dari dua bersaudara ini menunjukkan bahwa menjaga motivasi dan cita-cita itu penting. Meskipun gagal dua kali, akhirnya dia bisa menggapai keinginannya untuk magang di perusahaan hulu migas terbesar di Indonesia saat ini.

Dia mengaku senang dan bangga bisa diterima dan berharap magang selama enam bulan nantinya bisa melaksanakan materi sebaik mungkin. Kepada teman-temannya yang lulus juga dimintanya untuk memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin.

"Karena kita diseleksi bukan dari sedikit orang, banyak yang mengikuti seleksi ini. Jadi jangan datang hanya untuk ambil sertifikat dan uang saku, aktiflah dan jangan jadi orang pasif. Selama sanggup kerjakan dan belajar terus belajar," ucapnya.

Berbeda dengan Karfin, cerita bertolak belakang datang dari Zulfa Aini. Perempuan alumni Jurusan Hukum Tata Negara Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim II Riau ini baru kali pertama ikut seleksi dan beruntung langsung lolos.

Akan tetapi, dia bukannya tanpa perjuangan karena pemudi yang lahir dan besar di Kota Dumai ini sudah menyelesaikan studi sejak tahun 2022. Waktu yang luang tersebut dia manfaatkan untuk terus bersiap diri hingga akhirnya dinyatakan lolos dalam Program Magang PHR pada Fungsi General Counsel.

Titik balik itu datang pada suatu ketika dirinya menemukan informasi dari Instagram PHR. Menurutnya, bukan hal mudah dari awal menyiapkan berkas, mengikuti tes potensi akademik, wawancara dan tes kesehatan. Semua itu dilaluinya dengan persiapan yang matang.

"Dengan terpilihnya saya, saya berharap bisa belajar dari ahli terbaik di PHR. Saya juga akan berikan kontribusi yang signifikan, serta dapat mengembangkan diri lebih baik lagi selama magang di PHR dan juga berharap bisa bergabung dengan PHR nantinya," ujar dia.

Terpilihnya mereka magang di PHR memang tersaring dari puluhan ribu peserta. Excecutive Vice President Upstream Business PHR, Andre Wijanarko menyampaikan pihaknya menyaring lebih dari 57 ribu pelamar yang mendaftarkan diri pada Batch 5.

"Sampai saat ini hampir 400 peserta yang telah magang dengan penempatan di Riau dan Jakarta. Kesempatan ini sangat mahal dan tak datang dua kali punya kesempatan lebih banyak merasakan langsung industri minyak dan gas," ungkapnya pada Pembukaan Magang Kerja di PHR, 19 Agustus 2024.

Setelah Magang di PHR
Peserta magang PHR Batch 4 Dito Taru Sahuwa usai menyelesaikan magang memilih untuk melanjutkan karir ke Jakarta. (ANTARA/Bayu Agustari Adha)


Dalam kesempatan itu juga dilaksanakan penutupan magang untuk Batch 4 yang terdapat 111 orang. Penempatannya di Riau 97 orang dan di Jakarta 11 orang yang beberapa di antaranya ada yang sudah diterima bekerja di PTPHR.

Perwakilan Mentor Magang Batch 4, Zul Hendra sebagai Senior Engeneer Petroleum Simulation and Chemical Enhance Oil Recovery mengungkapkan memang sudah ada yang tes kesehatan untuk direkrut ke PHR. Menurutnya, anak muda yang nantinya akan membawa banyak aspirasi di dunia industri.

"Peserta magang membawa energi baru karena karena masih segar dari kampus sebagai jembatan karyawan di sini. Tim kami sekarang untuk mencari minyak dengan cara 'advance', semua proyek PHR sangat menantang karena mencari migas sudah sulit, perlu orang muda yang cekatan, atraktif dan kompeten," ulasnya.

Salah satunya yang langsung diterima setelah magang adalah Khairunnisa Sabira, lulusan Jurusan Psikologi UIN Suska Riau yang lahir dan besar di Pekanbaru. Dia magang pada Technical Credit and Personal Certification yang berfokus pada pelatihan dan sertifikasi karyawan.

Dirinya terlibat dalam program pelatihan sertifikasi karyawan. Meskipun hanya bekerja dalam ruangan dia mengaku mendapatkan penghasilan, pengalaman yang luar biasa, "soft skill" dan "hard skill"yang luar biasa dari mentor yang membimbing selama magang di PTPHR.

Apa yang dirasakannya sesuai dengan harapannya sebelum magang, kurangnya cuma tak pernah ke lapangan saja. Apalagi dia pun sudah mendapatkan kepastian untuk lanjut bekerja di PHR.

"Alhamdulillah dapat kesempatan kerja di tim technical training. Bagi yang magang manfaatkan kesempatan sebaik mungkin, kalau ada pekerjaan coba saja jangan takut dan tetap berdoa," pesannya.

Lain cerita dengan Khairunnisa, Dito Taru Sahuwa mempunyai preferensi lain setelah magang di PT PHR. Pengalaman magang ini akan digunakannya sebagai modal untuk berjuang di kota terbesar di Indonesia itu yaitu Jakarta.

Pria kelahiran 1 Januari 2001 di Pekanbaru ini adalah alumni Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika Institut Teknologi Bandung pada Oktober 2023 lalu. Tamatan SMA Negeri 8 Pekanbaru mulai magang di PT PHR November 2023 pada fungsi remediasi atau pemulihan lahan hasil samping industri migas.

Dirinya magang di Kantor DICE Rumbai, Pekanbaru Februari hingga Agustus 2024.

Dia mengaku pengalaman pertama magang di PHR sangat menyenangkan karena bisa tahu sudut pandang dunia kerja.

"Sangat senang, asyik tapi tetap dituntut profesional. Senior mengajari tak hanya teknis tapi juga bagaimana bersikap,

ini jadi modal awal juga baik pengalaman dan jaringan," sebutnya.

Setelah magang, dia mengatakan dirinya masih muda dan bisa kemana-mana. Kalau di Provinsi Riau, menurut dia sudah cukup merasakannya hingga tingkat SMA saja sehingga dirinya butuh tantangan baru untuk berkembang.

"Harapannya, kalau di sini dibutuhkan kenapa tidak? Tapi untuk kerja, preferensi saya ingin suasana baru di Jakarta. Pengalaman magang ini sangat berarti karena ke Jakarta juga tak bisa dengan tangan kosong. Magang ini jadi modal berharga, rezeki tak ada yang tahu," harapnya.

Begitulah dua kisah berbeda dari dua peserta magang di PHR Batch 4 dari program yang telah berjalan sejak tahun 2022. Proses seleksi dilakukan PHR bekerja sama dengan PCR dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ProvinsiRiau.

Persyaratan penempatan magang di Provinsi Riau, calon peserta harus kelahiran atau domisili atau asal perguruan tinggi dari Riau. Sedangkan untuk penempatan magang di Jakarta terbuka untuk umum, berasal dari perguruan tinggi dan domisili seluruh Indonesia.

Program ini diikuti oleh lulusan S1, D4 dan D3 dibuktikan dengan ijazah atau Surat Keterangan Lulus (SKL), Indeks Prestasi Komulatif minimal 3.00 dan belum bekerja. Peserta lulus dari perguruan tinggi dengan akreditasi minimal B atau baik sekali.

Peserta yang lolos ditempatkan di seluruh Wilayah Kerja (WK) Rokan PHR, sesuai dengan lokasi magang yang dipilih yakni Riau dan Jakarta. Peserta Program Magang Kerja PHR akan mendapatkan uang saku, BPJS kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan dan sertifikat.

Kepala Dinas Tenaga Kerja ProvinsibRiau, Boby Rachmat saat membuka kegiatan magang berharap PT PHR terus berkomitmen dan secara berkelanjutan melaksanakan program magang. Pasalnya hal ini bisa mengurangi tingkat pengangguran terbuka di Riau seperti dari periode Februari 2023 ke 2024 bisa turun dari 4,5 jadi 3,98 persen.

"Bahkan dari batch sebelumnya ada yang lanjut kerja di PHR. Bagi yang belum, paling tidak modal pengalaman sudah ada. Kita harap Batch 5 ini yang ikut bukan hanya sekedar ikut dan ambil sertifikat, tapi meningkatkan kepercayaan diri," tuturnya.