Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Pengawas Pemilihan Umum Riau pastikan bahwa penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah 2018 di daerah setempat bebas politik uang, terbukti dari tidak adanya kasus.
"Pilkada Riau 2018 murni tanpa politik uang atau money politik, kalaupun ada dua kasus pelaporan itu tidak dapat dibuktikan tersangkut pasangan calon, " kata Ketua Bawaslu Riau Rusidi Rusdan di Pekanbaru, Senin.
Rusidi pada kesempatan ini juga secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Polda Riau yang telah bekerjasama dengan Bawaslu guna menekan praktik politik uang dalam Pilkada 2018.
Rusidi Rusdan mengatakan secara umum proses Pemilihan Gubernur Riau tahun 2018 berjalan baik. Ini berkat kerja keras semua pihak khususnya pengawasan yang melekat dilakukan langsung ke lapangan oleh Bawaslu dengan menggandeng Kepolisian.
"Faktanya Pilkada Riau bebas politik uang secara umum diukur dari jumlah kasus yang terbukti langsung melibatkan calon melakukan politik uang nihil," kata dia.
Selain itu, pihaknya juga menerima hasil pleno rekapitulasi perolehan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau 2018 sama persis dengan data milik Bawaslu yang dihitung berdasarkan formulir C1.
"Hasil perhitungan suara yang sah dalam rapat pleno KPU sama persis dengan kami lakukan lewat C1 oleh pengawas TPS di lapangan berjumlah 12.048 orang," tuturnya.
Walau demikian, pihaknya memiliki beberapa catatan evaluasi pelaksanaan Pilkada 2018 buat KPU yang disampaikan secara tertulis untuk disikapi di masa datang. Yakni terkait teknis dan surat suara, serta C6 hingga rendahnya partisipasi pemilih.
Sementara khusus dua kasus diduga politik uang di Bengkalis dan Indragiri Hulu sudah ditindaklanjuti sesuai proses berlaku. Kejadian ini merupakan inisiatif pelaku sendiri tidak ada hubungannya dengan pasangan calon.
"Yang di Bengkalis tinggal menunggu putusan, sementara Inhu kini sudah masuk penyidikan sebentar lagi akan ada tersangkanya, " katanya.
Sementara itu Tim Asistensi Badan Pengawas Pemilih RI Nugroho Noto Susanto saat diwawancarai antara mengakui secara umum pelaksanaan Pilgub baik, tidak ada pelanggaran terlalu signifikan.
Walau ada catatan temuan dalam teknis pelaksanaan Pilkada oleh Bawaslu setempat kepada KPU itu masih batas normal.
Diakuinya politik uang juga mampu ditekan hingga nihil ini berkat pengawasan dan patroli yang dilakukan Bawaslu dan kepolisian hingga jajaran bawah di masa tenang.
"Tim hingga ke level desa-desa melakukan patroli politik uang itu menimbulkan efek jera dan ketakutan, sehingga kami menilai secara umum Pilkada Riau bebas politik uang," katanya.
Pleno rekapitulasi perolehan suara pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Riau 2018 oleh KPU Ahad (8/7) pagi memutuskan kemenangan pada pasangan calon nomor 1, Syamsuar-Edy Natar Nasution dengan 799.289 suara atau 38,20 persen disusul nomor dua Arsyadjuliandi-Suyatno 507.187 suara atau 24,24 persen.
Kemudian Firdaus-Rusli Effendi 416.248 suara atau 19,89 persen dan Lukman Edi-Hardianto 369.802 suara atau 17,67 persen. ***2***
Berita Lainnya
Meski ada latihan militer, Pemimpin Taiwan katakan siap kerja sama dengan China
27 May 2024 13:24 WIB
Pertamina jamin pasokan BBM tetap normal meski ada kilang terbakar
25 May 2024 11:51 WIB
Ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 5 persen meski ada konflik Iran-Israel
22 April 2024 14:32 WIB
Meski dilarang, ada ribuan truk tonase besar masuk Kota Pekanbaru
08 July 2023 6:25 WIB
Din Syamsuddin harap silaturahim tetap terjaga meski ada beda pendapat
21 April 2023 10:24 WIB
Vladimir Putin sebut ekonomi Rusia terbukti tangguh meski ada sanksi Barat
22 February 2023 10:58 WIB
PDRI daftar ke KPU meski ada beberpa dokumen persyaratan yang belum lengkap
06 August 2022 16:50 WIB
Meski ada PMK, jumlah kurban di Siak malah meningkat
12 July 2022 16:34 WIB