49 Pegawai dan Honorer Kejari Rohil Dites Urine, Ini Hasilnya

id 49 pegawai, dan honorer, kejari rohil, dites urine, ini hasilnya

49 Pegawai dan Honorer Kejari Rohil Dites Urine, Ini Hasilnya

Dedi Dahmudi

Rokan Hilir, (Antarariau.com) - Sebanyak 49 jaksa, pegawai dan honorer dilingkungan Kejaksaan Negeri Rokan Hilir, Provinsi Riau melakukan tes urine dengan melibatkan petugas medis dari Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD DR RM Pratomo Bagansiapiapi, Kabupaten Rohil.

"Dari total 54 pegawai dan honorer Kejari Rohil, yang hadir pada saat tes urine 49 orang. Lima orang yang tidak hadir semua ada izinnya. Alhamdulillah 49 orang yang hadir itu tidak ada satupun yang positif narkoba," ujar Kepala Kejari Rohil Gaos Wicaksono usai melaksananan tes urine di Aula Kantor Kejari setempat, Selasa.

Gaos mengatakan, pelaksanaan tes urine kepada seluruh pegawai dan honorer tersebut sengaja dilakukan secara mendadak dan rahasia, dengan maksud agar hasilnya objektif.

"Karena kalau bocor nggak ada artinya," tuturnya.

Kajari menjelaskan, tes urine yang dilakukan tersebut merupakan wujud daripada program Presiden RI Joko Widodo. Dimana, Presiden menyampaikan bahwa pemerintah saat ini dalam keadaan darurat narkoba dan sudah semakin banyak, sehingga perlu disikapi dan dibasmi hingga ke akar-akarnya.

Selain itu, juga merupakan program daripada Jaksa Agung, dimana beliau mewanti-wanti agar supaya aparat penegak hukum didalam melakukan tugas-tugas mulianya juga dalam keadaan bersih dari narkoba.

"Ibarat sapu lidi itu berfungsi untuk menyapu lantai, untuk membersihkan. Kalau sapunya saja sudah kotor bagaimana lantai itu bisa bersih, kan begitu. Jadi harapan kami penegakan hukum harus dilakukan dengan bersih diri dulu terhadap instansi, yakni intansi Kejari Rohil. Khusus tahun ini Kejari Rohil melakukan inovatif dan gebrakan sebagai instansi kejaksaan tes urine pertama di Riau," katanya.

Gaos berharap kepada jajarannya bersih dan bebas dari narkoba sehingga didalam melaksanakan tugas sehari-hari diharapkan mampu optimal dan bertindak profesional serta mampu bertindak sebagai standar operasional prosedur. Kalau jaksanya sudah bersih Insya Allah didalam penanganan perkara narkoba maka akan menjadi lebih optimal," katanya pula.

Menyikapi lima orang pegawai dan honorer yang tidak hadir dalam kegiatan tes urine itu, Gaos menegaskan kelima orang tersebut sudah ada izin dan nanti tetap akan dilakukan tes urine susulan.

"Tidak ada perbedaan atau pandang bulu, karena ini untuk kebaikan bersama. Apalagi ini merupakan program daripada Pak Presiden dan Jaksa Agung," tuturnya.

Kajari kembali menyampaikan apabila semua pegawai dan honorer kejaksaan bebas dari narkoba tentu langkah kedepannnya akan lebih baik dan bijaksana. Karena kejaksaan adalah melakukan penegakan hukum dibidang penuntutan .

"Seandainya ada yang positif narkoba tentu akan kita proses secara hukum. Kalau narkoba ini kan dapurnya adalah kepolisian," kata Gaos.

Sementara Kabid Penunjang Medis dan Non Medis RSUD DR RM Pratomo Bagansiapiapi, Susmi Soleh mengapresiasi pihak Kejari Rohil yang telah melaksanakan tes urine. Karena menurut dia, 2018 salah satu satker atau dinas baru Kejari Rohil melakukan gebrakan tes urine tehadap jajarannya.

"Tentu ini sangat membanggakan, karena dari hasil tes urine yang kita lakukan semuanya negatif. Kita juga berharap ini dapat menjadi contoh untuk ASN atau dinas-dinas yang terkait," ujar Susmi Soleh. ***2***