Al Amin
Selatpanjang, (Antarariau.com) - Pemerintah Provinsi Papua membawa empat pemerintah kabupaten mereka untuk belajar pengelolaan sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.
Kepala Litbang Pemprov Papua sekaligus pimpinan rombongan, Omah Laduani di Selatpanjang, Selasa, mengatakan kunjungan tersebut merupakan studi tiru terhadap kabupaten di Indonesia yang dinilai telah berhasil mengembangkan tanaman sagu bertaraf industri.
"Setelah lama mencari daerah yang berhasil mengembangkan sagunya, akhirnya kami menemukan Meranti. Semoga ilmu yang kami dapat di sini dapat ditiru di Papua," katanya.
Penerapan berbagai inovasi sehingga melahirkan sagu berkualitas premium oleh Pemkab Kepulauan Meranti menjadikan daerah ini pemasok 90 persen kebutuhan sagu nasional bahkan sudah menembus pasar internasional dengan ekspor ke Jepang.
"Papua memiliki 2,1 juta hektare lahan sagu tapi sayangnya belum dikelola maksimal seperti Meranti yang sudah mengolah sagu menjadi 364 macam kuliner," jelasnya.
Untuk itu mereka berharap dalam studi tiru yang mereka lakukan dapat menjadi masukan informasi bagi pemerintah daerah Papua beserta para peneliti dan petani yang ikut dalam rombongan.
"Selama kunjungan 3 hari ke depan kami harap Pemkab Meranti dan masyarakat bisa berbagi ilmu dengan kami," harap Omah Laduani.
Bupati Kepulauan Meranti, Irwan Nasir mengaku siap berbagi ilmu dan informasi apa saja yang dibutuhkan oleh Pemprov Papua dalam hal pengembangan sagu.
"Dulu banyak menilai sagu hanya untuk makanan ternak tapi dengan kegigihan, kita bisa mengangkatnya ke nasional bahkan kini menembus pasar asia," ujar Irwan.
Lebih jauh diterangkannya, 53 ribu hektare lahan sagu di Kepulauan Meranti menghasilkan produksi 250 ribu ton pertahun.
"39 ribu hektare dikelola masyarakat dan 14 ribu hektare lagi dikelola perusahaan National Sago Prima (NSP) grup Sampoerna Agro dengan total produksi pertahun sekitar 21 ribu ton," rinci Bupati Irwan.
Empat kabupaten yang ikut bersama rombongan Pemprov Papua tersebut yakni, Pemerintah Kabupaten Mimika, Pemkab Mapi, Pemkab Jayapura dan Pemkab Kerom. Adapun kunjungan mereka diantaranya ke lokasi PT NSP di Sungaitohor Kecamatan Tebingtinggi Timur dan Desa Bokor Kecamatan Rangsang Barat yang dikenal sebagai desa wisata dengan berbagai produk budaya sagu, seperti tarian ayak sagu dan lomba lari di atas tual sagu.*
Berita Lainnya
PLN dan Pupuk Indonesia gandeng ACWA Power kembangkan industri hidrogen hijau terintegrasi
05 December 2023 19:59 WIB
Pupuk Indonesia nyatakan siap kembangkan industri "green ammonia"
01 April 2023 11:55 WIB
DP3A Sulteng berdayakan rumah tangga kembangkan industri rumahan, atasi kesenjangan ekonomi
08 January 2022 19:30 WIB
BRGM kembangkan industri pakan ternak berbahan sagu di Meranti
09 November 2021 5:43 WIB
LIPI berhasil kembangkan teknologi ekstraksi titanium untuk kemandirian industri
27 July 2021 10:49 WIB
Korea Selatan akan kembangkan industri baterai yang dapat diisi ulang
06 July 2021 12:45 WIB
Akatara 2021 jadi wadah sineas dan investor kembangkan industri film Indonesia
15 June 2021 16:02 WIB
Menperin Agus Gumiwang sebut Sojitz tertarik kembangkan industri metanol di Indonesia
13 March 2021 14:38 WIB