DP3A Sulteng berdayakan rumah tangga kembangkan industri rumahan, atasi kesenjangan ekonomi

id Dp3a sulteng,Dp3a,Rumah tangga,Industri rumahan,Irmawati sahi,Perempuan sulteng

DP3A Sulteng berdayakan rumah tangga kembangkan industri rumahan, atasi kesenjangan ekonomi

Kepala Bidang Kualitas Hidup Keluarga dan Perempuan, Irmawati Sahi. (ANTARA/HO-Dok Irmawati Sahi)

"Target DP3A Sulteng, selain mencegah KDRT, juga untuk menurunkan angka kemiskinan Sulteng sesuai dengan prioritas pembangunan yang diselenggarakan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura," katanya.
Palu (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Provinsi Sulawesi Tengah (DP3A Sulteng) memprioritaskan pemberdayaan rumah tangga di provinsi tersebut untuk mengembangkan industri rumahan, sebagai salah satu upaya untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga.

"Salah satu penyebab terjadi kasus kekerasan dalam rumah tangga, yaitu masalah kesenjangan ekonomi. Maka perlu dilakukan pemberdayaan terhadap perempuan-perempuan di rumah tangga," kata Kepala Bidang Kualitas Hidup Keluarga dan Perempuan, Irmawati Sahi, di Palu, Sabtu.

Program pemberdayaan perempuan untuk pengembangan industri rumahan, menjadi satu prioritas yang dilakukan oleh pihaknya di tahun 2022 ini.

Target DP3A Sulteng, selain mencegah KDRT, juga untuk menurunkan angka kemiskinan Sulteng sesuai dengan prioritas pembangunan yang diselenggarakan Gubernur Sulteng Rusdy Mastura.

Berdasarkan Basis Data Terpadu Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (BDT-TNP2K) bahwa Rumah Tangga Miskin (RTM) yang dipimpin oleh perempuan di Sulteng mencapai 26.130 RTM.

Jumlah tersebut merepresentasikan 14,35 persen rumah tangga miskin kepala keluarganya adalah perempuan, dari total RTM Sulawesi Tengah yang mencapai 182.140.

Pemerintah Provinsi Sulteng menyatakan bahwa angka kemiskinan Sulteng saat ini 13,06 persen. Pemprov Sulteng menyebut terdapat empat kabupaten meliputi Sigi, Donggala, Tojo Una-una dan Parigi Moutong masih tinggi angka kemiskinannya.

"DP3A akan terus melakukan pemberdayaan perempuan dan keluarga di bidang ekonomi, khususnya melalui pengembangan industri rumahan," kataIrma.

Pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi melalui berbagai kegiatan, dan tahun ini akan fokus pada rumah tangga miskin dan rentan.

Selain itu, DP3A Sulteng juga akan memaksimalkan pengarusutamaangender, lewat kegiatan yang yang lebih konkrit melalui analisis gender khususnya di bidang ekonomi.

"Namun, tantangan dalam implementasi program peningkatan produktivitas ekonomi perempuan adalah keterbatasan dana. Mengingat kualitas hidup keluarga meliputi kecukupan pangan, kesinambungan pendapatan, kesehatan ibu dan anak, pendidikan formal dan informal serta rumah yang sehat dan bebas limbah," ujarnya.*