Sungai Apit, (Antarariau.com) - Calon Gubernur Riau, Firdaus memgaku mempunyai konsepsi yang baku bila dipercaya memimpin pembangunan Provinsi Riau. Firdaus tidak akan memilah-milah kawasan, namun menjadikannya sebagai satu kekuatan bersama untuk tumbuh kembang menjadi Provinsi yang disegani.
''Betul, pengelolaan Kawasan Industri Buton (KIB) menjadi ranahnya pemerintah kabupaten Siak. Tapi, bicara KIB tentunya tidak lepas dari tata kelola kawasan pertumbuhan dan perekonomian Riau secara keseluruhan,'' ungkap Firdaus.
Hal tersebut salah satunya diungkapkannya ketika menjelaskan perihal program pembangunan Kawasan Industri di Riau, termasuk Buton disela-sela kampanye di Sungai Apit, Kabupaten Siak, Selasa.
''Kalau kita berdiri sendiri, sebagai Buton saja, bukan tidak bisa berjalan, tapi akan lambat. Tapi bila pengelolaannya dilakukan secara sinergi, didukung pula oleh kekuatan pemerintah Provinsi, tentunya Buton bukan saja menjadi bagian dari skema pertumbuhan ekonomi yang dimiliki Siak saja, tapi Riau secara keseluruhan. Akan lebih kuat dan akan saling terintegrasi satu sama lainnya.
Untuk itulah, sebut Firdaus, pihaknya bila dipercaya kelak, sudah mempunyai kerangka kerja yang kuat dalam memberdayakan fungsi dari kawasan industri yang ada di Riau, termasuk Buton.
''Buton adalah kawasan strategis yang bisa dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Riau. Daya dukung yang dimiliki sangat besar dan memadai. Disekitarnya, industri tumbuh, Kita optimis, bila didukung kekuatan pemerintah provinsi, Buton bisa lebih berperan besar lagi,'' kata Firdaus.
Tak hanya Buton, Riau juga punya Gaung dan Pelintung, juga Enok dan Pekanbaru. Semuanya potensial untuk tumbuh dengan kondisi riil di sekitarnya.
''Sama halnya ketika kita mengembangkan PEKANSIKAWAN dengan tujuan membuka akses pembangunan bukan saja di Kota Pekanbaru, tapi juga melingkupi Siak, Kampar dan Pelalawan,'' ungkap Firdaus.
Untuk wilayah pesisir pun seperti itu, kita sudah siapkan Riau Bedelau. Sebuah kawasan pembangunan yang tersinergi antar wilayah di kawasan pesisir dan tetap memperhatikan potensi unggulan di tiap-tiap kawasan.
''Sama seperti lidi, kalau dikayuh untuk menyapu sebagai sebatang lidi, pastilah akan sulit. Tapi, bila dianalogikan sebagai sapu lidi, dalam hal ini ada 12 kabupaten dan kota, ditambah provinsi, maka lidi itu akan lebih kokoh, lebih terasa keberadaan dan daya dukungnya,'' kata dia.
Dengan membangun kawasan pertumbuhan seperti itu, Firdaus optimis, Riau bisa kembali bangkit. Terutama dalam memenuhi harapan mendasar dari masyarakat tentang perbaikan kondisi ekonomi, membuka lapangan pekerjaan dan perbaikan infrastruktur dasar.
''Yah, seperti sekarang, kan jujur sulit, jalannya rusak, tentu itu menjadi keprihatinan kita. Kelas jalannya itu tidak lagi cocok untuk menggunakan aspal, karena akan dilalui kendaraan berbadan besar dan petikemas. Harusnya itu bisa dirigid. Biayanya pasti besar. Tapi, bila disinergikan dengan pemerintah provinsi, pasti bisa, dan kita komit, bila dipercaya untuk memimpin Riau, akan menuntaskan persoalan-persoalan seperti ini,'' kata Firdaus.
''Kita punya keinginan membangun kejayaan Riau secara perekonomian. Kalaupun sulit untuk menembus 2 digit, paling tidak, perekonomian Riau harus tumbuh diangka sebelumnya, 8-9 persen per tahun dan kuncinya adalah sinergi dan bangkit bersama. Dan kawasan industri memegang peranan penting sebagai motor penggerak perekonomian di wilayahnya,'' tutup Firdaus.(*)
Berita Lainnya
Kemenhub sediakan angkutan motor gratis pada Natal 2024, cek cara daftarnya
07 December 2024 15:35 WIB
Simak lagi info tentang saat musim hujan, cara atasi biduran
20 November 2024 13:03 WIB
Manfaat berendam air es bagi kesehatan dan cara melakukannya
19 November 2024 12:19 WIB
Dokter jelaskan penyebab biduran dan cara mengatasinya dengan tepat
19 November 2024 11:47 WIB
Diversifikasi sebagai cara untuk menjaga ketahanan pangan nasional
07 November 2024 15:26 WIB
Beginilah cara menikmati makanan sehat tanpa garam berlebih
02 November 2024 16:11 WIB
Kenali gejala awal stroke dan cara penanganannya
28 October 2024 16:11 WIB
Menkeu Sri Mulyani pamerkan cara RI investasi SDM lewat pendidikan ke Bank Dunia
23 September 2024 16:46 WIB