Pelalawan, (Antarariau.com) - Puluhan personel gabungan Kepolisian Resor Pelalawan dan Polsek Ukui masih siaga pasca bentrokan hingga berujung aksi pembakaran sejumlah bangunan di Taman Nasional Tesso Nilo, tepatnya Dusun Toro Jaya.
Kepala Polsek Ukui, AKP Amri di Kabupaten Pelalawan, Riau, mengatakan hingga Jumat hari ini situasi jauh lebih kondusif. Meski begitu, dia mengatakan sedikitnya 28 personel polisi masih siaga di Dusun Toro Jaya yang secara administrasi bagian dari Desa Lubuk Kembang Bungo, Kecamatan Ukui, Pelalawan.
"Sekarang alhamdulillah sudah sangat kondusif. Tidak ada aksi massa seperti yang terjadi dalam beberapa hari terakhir," katanya.
Amri menjelaskan, aksi pengrusakan yang dilakukan oleh ratusan warga Dusun Toro Jaya terhadap sejumlah bangunan terjadi pada Senin malam awal pekan ini (2/4). Sedikitnya, dua bangunan terdiri dari satu pos yang masyarakat sebut sebagai ampang-ampang dan sebuah rumah di rusak dengan cara dibakar.
Amri mengatakan aksi itu buntut dari tindakan semena-semena yang dilakukan sekelompok orang terhadap masyarakat Dusun Toro Jaya. Kelompok yang dipimpin seorang pria berinisial IG dan beranggotakan sekitar 20 orang itu, kata dia, kerap melakukan pungutan kepada masyarakat.
"Mereka ambil retribusi yang katanya untuk perbaikan jalan. Mungkin karena kecurigaan masyarakat, tidak transparan membuat masyarakat marah," ujarnya.
Akibatnya, ratusan warga Dusun Toro Jaya melakukan "sweeping" terhadap kelompok IG. Mereka juga sempat membakar sejumlah bangunan dan mengamankan beberapa orang yang disebut bagian dari kelompok itu.
Amri menambahkan, Polisi hingga kini telah mengamankan tiga orang yang diketahui bagian dari kelompok yang menjadi sasaran massa tersebut. Mereka semuanya kini ditangani oleh Polres Pelalawan.
"Semuanya sudah ditangani oleh Polres. Kami terus menyelidiki perkara ini," ujarnya.
Dusun Toro Jaya secara hukum tidak diakui oleh negara karena berada dalam kawasan TNTN. Meski begitu, saat ini terdapat lebih dari 4.000 jiwa mendiami Dusun tersebut. Mayoritas mereka juga memiliki KTP.
Bahkan, di Dusun yang sebenarnya jauh lebih ramai masyarakatnya dibanding Desa induk Kembang Bungo, sudah terdapat beragam fasilitas umum. Seperti sekolah, masjid, gereja, hingga pasar. Seluruh bangunan dan fasilitas itu dibangun secara swadaya oleh masyarakat.
Keberadaan Dusun di tengah kawasan konservasi itu sendiri masih menjadi masalah bagi pemerintah, terutama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
***2***
Berita Lainnya
PARADE FOTO - Aksi bela warga Rempang di Pekanbaru
22 September 2023 17:08 WIB
Dualisme kepemimpinan, dua kubu serikat buruh di Pekanbaru bentrok
20 September 2023 15:14 WIB
Dua kelompok massa di Pekanbaru bentrok
20 September 2023 14:07 WIB
Polisi tetapkan tujuh tersangka bentrokan di Rempang
10 September 2023 5:57 WIB
Pekerja kebun di Siak kembali bentrok dengan PT DSI, tiga orang luka-luka
15 May 2023 13:45 WIB
Sempat bentrok, ratusan warga tolak eksekusi lahan di Pekanbaru
09 March 2023 12:47 WIB
Polres Siak tetapkan empat tersangka bentrok dua perusahaan sawit
08 January 2023 16:11 WIB
Petugas keamanan dua perusahaan sawit di Siak bentrok
07 January 2023 9:06 WIB