Rokan Hilir (ANTARA) - Tujuh orang mengalami luka-luka akibat bentrok antara pihak PT Ujung Tanjung Sejahtera (UTS) dan kelompok warga Desa Balam Sempurna, Kecamatan Balai Jaya, Kabupaten Rokan Hilir, Senin (20/10).
Bentrokan terjadi setelah sejumlah warga kembali memasuki lahan perusahaan untuk memanen buah kelapa sawit tanpa izin.
Kapolres Rokan Hilir AKBP Isa Imam Syahroni dalam pernyataannya, Selasa, menjelaskan yang terluka merupakan dua orang dari pihak perusahaan dan lima warga.
“Para korban telah mendapatkan perawatan medis, dan situasi di lokasi saat ini sudah berangsur kondusif,” kata AKBP Isa.
Sebelum bentrok, pihak perusahaan dan masyarakat telah beberapa kali melakukan mediasi, termasuk yang difasilitasi aparat kepolisian dan pemerintah daerah. Namun, belum tercapai kesepakatan terkait permintaan warga agar dilibatkan bekerja di perusahaan tersebut.
Ketegangan memuncak saat sekelompok warga kembali masuk ke area perkebunan PT UTS pada Senin siang. Petugas keamanan berusaha menghadang, namun situasi berubah ricuh hingga berujung adu fisik.
“Kami telah menurunkan personel dari Polsek Bagan Sinembah dan Polres Rokan Hilir untuk mengamankan lokasi serta mencegah bentrokan susulan. Penyelidikan terhadap kedua pihak masih berjalan,” ujar AKBP Isa.
Ia menegaskan, pengambilan hasil panen di lahan milik pihak lain tanpa izin maupun tindakan kekerasan merupakan pelanggaran hukum.
"Kami mengimbau semua pihak menahan diri dan menyelesaikan masalah ini secara musyawarah. Penegakan hukum tetap kami kedepankan secara profesional dan berimbang,” tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir bersama unsur Forkopimcam berencana memfasilitasi pertemuan lanjutan antara PT UTS dan perwakilan masyarakat guna mencari solusi damai.