Ada Pasar Digital Pekan Rantau Melayu di Hutan Kota Pekanbaru, Ini Gambaran Acaranya

id ada pasar, digital pekan, rantau melayu, di hutan, kota pekanbaru, ini gambaran acaranya

Ada Pasar Digital Pekan Rantau Melayu di Hutan Kota Pekanbaru, Ini Gambaran Acaranya

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Pariwisata Provinsi Riau menggelar konsep destinasi wisata baru berupa pasar digital "Pekan Rantau Melayu", yang digelar di Hutan Kota Pekanbaru pada 31 Maret hingga 2 April 2018.

Pasar digital, memang nama ini kurang akrab didengar, tapi pasar yang awalnya digagas oleh GenPI (Generasi Pesona Indonesia) ini sedang hits di medsos. Pemerintah hanya bisa mengatur regulasi dan mencoba memberikan ruang kepada masyarakat melalui konsep pasar digital PRM, kata Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal Usman, dalam pernyataan pers yang diterima Antara di Pekanbaru, Jumat.

Pasar digital Pekan Rantau Melayu adalah acara yang digelar oleh Dinas Pariwisata Riau berbasis ramah lingkungan serta bazaar kekinian. Dispar Riau mengklaim acara berkonsep baru ini telah didukung oleh unsur pentahelix pariwisata (pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas dan media) serta Kementerian Pariwisata.

Pasar digital Pekan Rantau Melayu (PRM) digelar mulai hari Sabtu, 31 maret sampai Senin, 2 April tahun 2018 di Hutan Kota jalan Thamrin Pekanbaru. Pada acara ini bakal menyajikan 23 kegiatan yang untuk diikuti yaitu, pasar rakyat dan bazaar kreatif, Demo masak dengan menghadirkan host makan bersama di salah satu televisi swasta, Chef Steby Rafael, Aksi relawan muda Riau, Panggung seni kreatif, Riau Amazing Race.

Kegiatan selanjutnya, Laberzo (Laman bermain zaman old), Talk show go green, Gathering komunitas, Kenduri durian, Organic fashion show, Dongeng cerita rakyat, Fun games, Zumba, Workshop kuliner, Lomba masak nasi lemak, Lomba fotografi, Bincang kedai kopi.

Kemudian kegiatan yang seru lainya adalah, pangkas rambut vintage, nobar film melayu, pembagian bibit pohon, Ngopi Liberika Meranti gratis, aksi bersih-bersih dan peluncuran peta pariwisata digital.

Pada pasar digital yang ramah lingkungan ini, bagi para peserta yang membuka lapak diwajibkan tidak menggunakan plastik dan steorofom, panitia menyarankan menggunakan wadah yang ramah lingkungan.

Bagi pelaku usaha dan masyarakat yang menggunakan kasir digital, pihak penyelenggara mempersiapkan aplikasi pembayaran yang dapat diunduh melalui telepon pintar, tentunya dengan jaringan internet (wifi) yang telah disediakan panitia.

Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal, menyampaikan pada iven yang digelar dengan konsep kekinian itu, bakal menghadirkan 60 pelapak dari berbagai jenis produk unggulanya. Adapun produk-produk yang disampaikanya diantaranya yaitu, aneka masakan melayu, Roti canai, aneka makanan olahan ikan, pakaian, produk berbahan kayu dan rotan serta masih banyak lagi produk-produk lainya.

PRM merupakan ruang bagi para pelaku UMKM, berbagai komunitas. Dengan konsep "instagenik", sangat bagus untuk diunggah ke media sosial dan sekaligus bisa menjadi sara promosi bagi para pelaku usaha. Ke depannya pemerintah akan membuat destinasi digital berbentuk pasar yang permanen di Riau.

"Tak ada gading yang tak retak. Mari kita kerja bersama-sama, dan tunjukan kalau kita mampu berbuat. Semoga kegiatan ini bisa menghasilkan produk-produk kreatif dan berdampak kepada peningkatan ekonomi masyarakat, tutur Fahmizal.

Kementrian Pariwisata pada tahun 2018 ini, telah menargetkan 100 destinasi digital di 34 provinsi di Tanah Air. Dengan adanya program ini, diharapkan mampu mengejar target kunjungan 20 juta wisatawan ke Indonesai pada tahun 2019.

***1***

(T.F012)