Sejak 2014 Tidak Disetujui Terima CPNS, Pekanbaru Kini Kekurangan 10.061 Guru SD-SMP

id sejak 2014, tidak disetujui, terima cpns, pekanbaru kini, kekurangan 10061, guru sd-smp

Sejak 2014 Tidak Disetujui Terima CPNS, Pekanbaru Kini Kekurangan 10.061 Guru SD-SMP

Retmon Bensal Putra

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Kota Pekanbaru masih kekurangan sedikitnya 1.000 orang tenaga pengajar untuk SD dan SMP.

"Kita kekurangan sekitar 1.061 tenaga pendidik di Kota ini," kata Kasubag Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Irpan Maidelis di Pekanbaru, Senin.

Ia menjelaskan, kekurangan tersebut diantaranya karena sebanyak 278 guru Pegawai Negeri Sipil yang berasal dari dua jenjang pendidikan tersebut akan memasuki usia pensiun pada tahun ini. Selain itu, untuk total kebutuhan 1.061 tenaga pengajar tersebut juga berasal dari kebutuhan guru sejak 2014.

Saat ini SD di Ibukota Provinsi Riau itu membutuhkan tenaga pengajar sebanyak 889 orang guru yang nantinya akan ditempatkan di 194 sekolah. Sedangkan untuk SMP dibutuhkan 172 guru yang nantikan akan dibagi ke 44 sekolah. Ia memperkirakan bahwa jumlah tersebut akan bertambah mengingat data yang diterima pihaknya barulah data sementara yang dirangkum hingga awal Maret.

Irpan menambahkan bahwa dengan pensiunnya guru PNS tersebut tentu saja Pemko Pekanbaru akan mengalami kekurangan guru. Oleh sebab itu, ia mengaku bahwa pihak Disdik sendiri telah mengajukan soal penambahan guru tersebut sejak tahun 2014 lalu. Namun sayangnya sampai saat ini dirinya belum mendapatkan kepastian soal penambahan tenaga pendidik tersebut.

"Sudah berulang kali disampaikan kepada pemerintah, namun entah nyangkutnya dimana, kita pun tak tau," ucapnya.

Saat ini terdapat 4.183 orang tenaga pengajar PNS di Kota Pekanbaru. Dengan rincian, 131 orang dari guru TK, 2.586 orang dari SD, serta 1.466 orang guru dari SMP. Sedangkan jumlah guru honorer Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru mencatat terdapat 1.231 orang.

Masalah penambahan kuota guru tersebut diakuinya telah menjadi wacana klasik yang bahkan sampai saat ini belum menemukan titik terang. Pasalnya ia mengaku bahwa permintaan penambahan guru maupun pengangkatan para tenaga honorer melalui formasi CPNS belum mendapat restu dari pemerintah pusat. Ia mengaku bahwa pihaknya hanya bisa berharap ahar kuota yang diajukan melalui Badan Kepegawaian Daerah tersebut mendapatkan respon positif dari pemerintah pusat.

"Tujuannya jelas, ialah demi mencerdaskan anak bangsa. Lantas tunggu apa lagi?," pungkasnya.