Kampanye Dialogis Lintas Etnis di Rohil, Paslon AYO Tampung Segudang Keluhan ini

id kampanye dialogis, lintas etnis, di rohil, paslon ayo, tampung segudang, keluhan ini

Kampanye Dialogis Lintas Etnis di Rohil, Paslon AYO Tampung Segudang Keluhan ini

Dedi Dahmudi

Rokan Hilir, (Antarariau.com) - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau periode 2019-2024 nomor urut 4, Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno (AYO) menyerap berbagai aspirasi masyarakat saat menggelar kampanye dialogis lintas etnis di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil)..

Tokoh masyarakat setempat, M. Nababan melihat belakangan ini maraknya peredaran narkoba yang sangat mengkhawatirkan bagi generasi muda kedepan. Karena itu ia meminta persoalan tersebut harus cepat ditanggapi.

Contoh yang ditangkap beberapa hari lalu sabu 1,6 ton. Kalau bisa anak SMP-SMA sederajat itu di tes urine, bahkan kalau dia mau menikah juga di tes urine," harap Nababan.

Dia juga menginginkan agar ada guru Agama Kristen, karena ia mengaku khawatir terhadap moral masyarakat yang sudah terkikis dan tidak tahu lagi tugas dia. Bahkan tidak tahu lagi dia bahwa dia itu adalah punya Tuhan karena tidak ada guru agama yang mengajarinya.

"Jadi saya mohon kepada bapak kalau nanti bapak jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau mohon itu direalisasi. Kalaupun tidak bisa pegawai negeri biarlah kami tokoh-tokoh agama ini yang merekrutnya. Tapi honornya dari dana Provinsi sehingga kami bisa mengajari anak-anak kami ini," ucapnya.

Berbeda dengan Anwar Ibra, dia menginginkan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memperjuangkan masalah galangan kapal yang ada di Bagansiapiapi, mengingat bahan baku kayu sulit didapati.

"Ceritanya kayu ini dilarang. Di Bagansiapiapi ini urat nadi pekerjaan kami adalah galangan kapal, apabila pemilik galangan kapal tidak ada bahan baku otomatis kami tidak bekerja. Mau memotong kayu di hutan takut ditangkap, akibatnya hampir 60 persen masyarakat Melayu tak bekerja, karena bahan baku tidak ada. Kami sudah mengadu ke Pemerintah Daerah (Pemda) dan DPRD setempat namun itu tadi kendalanya. Jadi saya berharap apabila bapak terpilih mohon bantuan dari Pemprov Riau," harap dia.

Sementara tokoh pemuda setempat, Azmi mengharapkan agar Pemda setempat bisa menciptakan lapangan pekerjaan. Karena menurut dia saat ini masih banyak tamatan SMA maupun Sarjana yang belum bekerja.

Menyikapi persoalan itu, Cagub Arsyadjuliandi Rachman setuju apa yang telah disampaikan oleh tokoh masyarakat terkait persoalan narkoba yang sedang marak belakangan ini, karena masalah narkoba ini Presiden sudah menyatakan perang narkoba.

"Jadi salah satu upaya kita membuka jalan lintas pesisir yang memang merupakan program kita, ini salah satu untuk mencegah hal itu. Seperti daerah Rohil ini saja berapa banyak lobang-lobang tikus, termasuk Dumai sampai ke Selatan. Jadi kita berharap dengan kita buka jalan lintas pesisir akan ada mobilisasi manusia, mobil akan banyak lewat dan mudah-mudahan bisa salah satu mencegah untuk jangka panjangnya," ujar Andi Rachman, begitu ia disapa.

Kemudian mengenai tes urine, menurutnya perlu dibuat Peraturan Daerah (Perda) agar ada keseriusan.

"Saya sampaikan langsung persoalan ini ke Anggota DPRD Riau Karmila Sari dan Manahara Manurung yang kebetulan hadir malam ini," tuturnya.

Mengenai Guru Agama, lanjut Andi Rachman nanti akan didiskusikan kepada Kantor Wilayah (Kanwil) Agama Riau apa ada kewenangan dari Provinsi untuk memberikan honor.

"Kalau honor untuk Guru SD, SMP dan SMA kan ada dari Provinsi, tapi Guru Agama saya kurang tahu apa boleh apa nggak, nanti saya tanyakan ke Kanwil Agamanya," katanya.

Terkait bahan baku galangan kapal, pasangan nomor urut 4 ini menyarankan agar segera mengirimkan surat ke dinas terkait di Provinsi.

"Walaupun saya cuti nanti saya kasi tahu ke kawan-kawan Dinas Kehutanan dan dinas terkait lainnya bagaimana menyelesaikan ini. Biar mereka konsultasi entah sampai ke Pemerintah Pusat atau Menteri. Tapi saya minta buat suratnya atas nama organisasi dan saya akan coba terus berusaha, karena ini menyangkut lapangan pekerjaan, kemudian ikonnya Bagansiapiapi," ucapnya.

Menyikapi masalah lapangan pekerjaan Cawagubri, Suyatno mengatakan persoalan tersebut tidak hanya di Rohil melainkan hal yang sama juga terjadi didaerah lain.

"Saya dulu pernah berpikir ingin membangun pabrik sepatu, itu dulu niat saya. Pekerjanya tentu kita sekolahkan anak-anak kita sekitar 30 orang pergi ke Bandung, itu rencana saya. Nah sasarannya siapa, coba bayangkan mulai dari SD, SMP dan SMA sudah berapa ribu untuk sepatunya. Itulah kemarin belum tercapai sama sekali untuk menciptakan lapangan kerja. Mudah-mudahan dengan adanya saya nanti mendampingi Pak Andi Rachman dan Allah mengizinkan duduk, yakin saya nanti akan kita usahakanlah untuk menciptakan lapangan kerja yang ada di Rohil ini," kata Suyatno. *