Pekanbaru, (Antarariau.com) - Mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di masyarakat dapat dilakukan dengan banyak cara. Satu diantaranya adalah mengubah pola pikir masyarakat semenjak dini.
Koordinator Pengawas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau, Drs Joyosman MM mengatakan diperlukan sosialisasi terus menerus untuk mengubah pola pikir siswa didik terkait pencegahan karhutla. Melalui cara itu, pencegahan dan bahaya kebakaran dapat tertanam di pikiran siswa hingga dewasa nanti.
"Kami dari Dinas Pendidikan menyambut baik program Fire Aware Community (FAC-red) Goes to School RAPP ke sekolah-sekolah di Riau. Saat ini sekolah memiliki program penguatan pendidikan karakter. Lewat program ini, pengetahuan pencegahan karhutla bisa disampaikan kepada siswa. Karena, itu yang dibutuhkan di masyarakat," ujarnya, Rabu (7/2) di Pekanbaru.
Ia menambahkan program FAC Goes to School sendiri menarik karena penyampaian materi didukung komik bergambar. Hal tersebut menambah ketertarikan siswa didik untuk mencegah terjadi karhutla.
"FAC ini juga bersinergi dengan program pemerintah, yakni Adiwiyata. Sekolah dapat menciptakan lingkungan sehat, rindang, bersih, nyaman dan terhindar dari asap," tuturnya.
Wakil Kepala Sekolah MI Hubbul Wathan, Desa Petai, Kecamatan Singingi Hilir, Kabupaten Kuansing Riau, Misra Wati mengatakan program FAC Goes to School ini sangat bagus. Sebab, hal ini menyangkut dengan lingkungan sekolah dan desa.
"Anak didik bisa mengetahui bahaya mengenai karhutla sehingga mereka tidak sembarangan bermain api. RAPP sendiri telah lama peduli dengan lingkungan, bahkan membantu masyarakat memberikan pemahaman mengenai karhutla," tuturnya.
Free Fire Village Program (FFVP) Manager, Sailal Arimi memaparkan pencegahan kebakaran hutan harus dimulai sejak dini. Hal ini dilakukan agar di masa depan tidak akan terjadi karhutla di Indonesia. Sosialisasi ini sendiri bertujuan untuk mengajarkan siswa didik untuk mencintai lingkungan dan mengajak orang tua mereka untuk membuka lahan tanpa bakar.
"FAC sendiri merupakan program dari FFVP. Kami menyasar ke siswa agar mereka paham apa itu karhutla dan dampaknya. Tahun 2018 sendiri sekitar 200 sekolah yang kami kunjungi untuk mensosialisasikan mengenai karhutla dengan harapan pola pikir mereka berubah," papar Sailal didampingi Stakeholder Relations (SHR) RAPP, Roni Hasfikar.
Hal senada disampaikan General Manager Stakeholder Relations (SHR) RAPP, Wan Mohd Jakh Anza mengatakan perusahaan berkomitmen dalam mengatasi karhutla di Riau. Termasuk dalam upaya pencegahan. Di antaranya melalui kegiatan sosialisasi karlahut berkelanjutan di masyarakat.
Berita Lainnya
PT RAPP bangun Pom Mini minyak goreng dan rumah sigap cegah stunting
30 December 2023 9:41 WIB
RAPP serahkan 7,4 ton beras kepada warga terdampak banjir di Kuansing dan Kampar
24 December 2023 19:18 WIB
Dukung iklim positif, karyawan RAPP dan masyarakat Kampung Penyengat tanam ribuan bibit bakau
25 November 2023 12:51 WIB
Bakti Sosial RGE Founder's Day 2023 di Kenegerian Gunung Sahilan, karyawan RAPP dan masyarakat Kenduri Kampung
20 November 2023 14:15 WIB
Kolaborasi padukan simplicity dan sustainability dari serat rayon APR di JFW 2024
08 November 2023 10:57 WIB
Pemkab Meranti dan RAPP bahas penurunan stunting
30 August 2023 18:30 WIB
RAPP serahterima gedung posyandu dan beasiswa S1 Suku Anak Rawa di Siak
16 August 2023 13:33 WIB
Jikalahari : Riau bersatu tanpa korporasi perusak dan perampas hutan
06 August 2023 21:27 WIB